INDONEWS.ID

  • Sabtu, 21/12/2019 22:44 WIB
  • Sepatu Prabu Executive, Bermimpi Jadi Kebanggaan Kota Depok

  • Oleh :
    • very
Sepatu Prabu Executive, Bermimpi Jadi Kebanggaan Kota Depok
Anggayuda Prabu Mesta atau bisa dipanggil Angga di home industry yang memproduksi sepatu Prabu Executive, di Cimanggis, Depok. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Saat ini banyak anak muda atau anak-anak milenial mulai terjun ke dunia usaha. Mereka tidak hanya mengharapkan mendapat lapangan kerja setelah tamat, tetap banyak di antaranya yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.

Mereka berani mulai merintis usaha. Walau di antaranya ada juga yang memulainya dari nol. Modalnya hanya ini, kepercayaan diri yang besar, kreativitas dan inovasi. Karena itu, mereka bisa bertahan di tengah persaingan usaha yang sangat ketat.

Kaum milenial saat ini mulai berkembang di kota-kota besar hingga kecil bahkan ke desa-desa. Mereka mulai bangkit seiring perhatian yang makin besar dari pemerintah pusat, maupun pemerintah daerahnya masing-masing.

Di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat misalnya. Makin banyak kaum milenial yang berani bertarung di tengah sempitnya lapangan pekerjaan yang disediakan.

Namanya Anggayuda Prabu Mesta atau bisa dipanggil Angga. Milenial berusia 26 tahun ini merupakan jebolan dari Universitas Indonesia. Dia mulai tertarik berusaha sejak tamat SMA. Saat itu, katanya, kebetulan ada banyak waktu kosong – memanfaatkan waktu setelah tamat SMA dan hendak masuk kuliah. “Awalnya saya berjualan headset untuk orang yang melakukan olahraga. Saya ambil barang di Blok M dan kemudian saya menjualnya seharga Rp100 ribu,” ujarnya mengisahkan saat pertama kali terjun ke dunia usaha.

Dia terus bertahan dalam usahanya itu sampai harga headset tersebut jatuh. Kemudian, anak ketiga (3) dari lima (5) bersaudara ini terjun ke bisnis multi level marketing (MLM) yaitu Melia Sehat Sejahtera. Selanjutnya, dia memutuskan untuk banting stir dan mencari celah bisnis lain. Maka, pada tahun 2018 Angga mulai mendirikan usaha sepatu dengan brand Prabu Executive.

“Prabu Executive ini idenya muncul sejak awal tahun 2018 dan mulai sejak pertengahan 2018. Kami menggunakan produk lokal itu berarti mendukung untuk memajukan ekonomi negeri sendiri,” ujarnya penuh antusias.

Angga mengatakan, sepatu produknya merupakan skala home industry. Saat ini dia mempekerjakan tiga orang tenaga kerja. “Tenaga kerja tetapnya memang 3 orang. Tapi saya bisa memakai tenaga lepas. Mereka bekerja berdasarkan oder dan bekerja dengan target tertentu. Biasanya bisa sekitar 6 orang,” ujarnya.

Saat ini, home industry yang beralamat di Cimanggis, Depok itu bisa memproduksi sepatu hingga 500 pieces.

Menurut Angga, sepatu produksinya itu memang bergaya casual, karena itu bisa dipakai dalam keadaan formal seperti sepatu untuk keperluan kantor, maupun untuk acara nonformal. “Kami memang belum punya sepatu untuk sport,” ujarnya.

Dikatakannya, sepatu berbahan kulit sapi itu dijual dengan harga yang murah dan terjangkau yaitu pada kisaran Rp300-400 ribu per pieces. Penjualannya masih menitikberatkan pasar di dalam negeri. “Saya baru saja kirim parcel ke Kupang, NTT, karena di sana ada konsumen kami. Kebetulan dia mau merayakan Natal. Dia baru saja memesan sepatu dalam jumlah yang banyak. Kami memberikan harga khusus karena dia juga memesan sepatu khusus,” ujarnya.

Ditemui dalam acara “Outlook Kota Depok 2020” yang diselenggarakan oleh Margonda Institute, Angga yang juga anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) Kota Depok dan anggota PDI Perjuangan itu juga ikut curhat. Dia cukup kecewa karena Pemeritahan Kota Depok kurang memiliki kepedulian untuk mengembangkan usaha UMKM, termasuk usaha sepatu miliknya. Namun, Angga tidak patah arang.

“Saya yakin bahwa Prabu Executive yang diproduksi di Kota Depok ini suatu saat akan mampu membanggakan Kota Depok. Meskipun terlihat agak berlebihan tapi itulah keyakinan yang saya miliki, karena sebagai pelaku usaha saya tidak boleh pesimistis serta berpikir kecil saja, tapi harus yakin, optimistis, dan berpikir besar,” ujarnya.

Angga memang telah memulai sesuatu yang sangat baik. Dia menggugah kaum milenial yang lain untuk tidak takut memulai usaha. “Karena itu, jangan takut untuk memulai menciptakan produk-produk kreatif,” pungkasnya. (Very)

 

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas