INDONEWS.ID

  • Jum'at, 27/12/2019 09:30 WIB
  • Kalahkan Konsorsium Komodo, Cardig-Changi Bakal Kelola Bandara Komodo

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kalahkan Konsorsium Komodo, Cardig-Changi Bakal Kelola Bandara Komodo
Bandara Komodo Labuan Bajo, Flores NTT

Jakarta, INDONEWS.ID - Lelang proyek pengembangan Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dimenangkan oleh konsorsium PT Cardig Aero Services Tbk, Changi Airport International Pte Ltd, dan Changi Airports Pte Ltd.

Proyek serta pengelolaan bandara nantinya akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Total investasi untuk proyek bandara ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan masa konsesi 25 tahun.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan kemenangan konsorsium CAS diumumkan setelah melalui porses seleksi dari 100 badan usaha yang berminat dalam proyek pengembangan Bandara Komodo.

"Dalam keadaan seperti ini kita harus bangga karena saat market sounding ada 100 badan usaha yang turut serta dan di tahap kedua ada 70 badan usaha yang menunjukkan minat. Berarti Indonesia sangat menarik untuk investasi," ujar Budi Karya ketika melakukan keterangan pers dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Dalam proses seleksi, selain konsorsium CAS terdapat empat lainnya yang lolos dalam tahap seleksi.

Keempat konsorsium tersebut adalah Konsorsium Komodo dengan anggota PT Angkasa Pura II (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), Citilink Indonesia dan Muhibbah Engineering. Kemudian, konsorsium PT Astra Infra Perdana dan Aeroports de Paris.

Selanjutnya, konsorsium IWEG dengan anggota konsorsium Egis, Wika Gedung, Interport, dan PGN Solution. Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero), dan GVK Power and Infrastructure Ltd

Adapun Sri Mulyani mengungkapkan dalam proses lelang, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan dukungannya kepada Kementerian Perhubungan, selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), melalui salah satu Special Mission Vehicle yaitu PT PII.

"Kehadiran PT PII sebagai penyedia penjaminan dalam struktur proyek Bandara Komodo ini, merupakan salah satu bentuk dukungan dari pemerintah, yang bisa meningkatkan confidence, dengan menggunakan Special Mission Vehicle-nya Kementerian Keuangan,” ujar dia.

Adapun ruang lingkup yang dikerjasamakan dari Proyek KPBU Bandar Udara Komodo adalah merancang, membangun dan membiayai pembangunan seperti membangunan fasilitas sisi udara. Ini meliputi perpanjangan dan perkerasan landasan pacu, penambahan apron, stopway dan RESA.

Selain itu, ada pembangunan fasilitas sisi darat yang meliputi perluasan terminal penumpang domestik, pembangunan terminal penumpang internasional, kantor dan gedung, serta fasilitas pendukung lainnya.

Pemenang proyek ini juga harus memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo selama masa kerja sama, serta menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo kepada PJPK pada saat masa kerjasama berakhir.*

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas