INDONEWS.ID

  • Sabtu, 12/09/2020 12:01 WIB
  • Perang Tradisional Kembali Pecah di Jayawijaya: 16 Orang Luka-luka

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Perang Tradisional Kembali Pecah di Jayawijaya: 16 Orang Luka-luka
Perang Tradisional di Jayawijaya, 16 Orang Kena Panah (Foto: Merdeka.com)

Jayawijaya, INDONEWS.ID - Perang tradisional kembali terjadi di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua pada Kamis (10/9). Perang yang melibatkan warga dari Kampung Wukahilapok dan Kampung Meagama itu menyebabkan sedikitnya 16 orang luka-luka terkena serpihan mata panah.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Dominggus Rumaropen di Wamena seperti dilansir Antara, Sabtu (12/9) mengatakan dari lalporan yang diterimanya korban berasal dari dua kelompok yang bertikai.

"Korban dari dua kelompok itu. Pada Kamis (10/9) korban sebanyak 11 orang dan Jumat (11/9) korban lima orang, sehingga total ada 16 orang luka-luka. Dokter berhasil mengeluarkan serpihan mata panah dari tubuh korban," kata Dominggus.

Menurut Dominggus, sebagian besar warga yang terkena panah saat ini dirawat di kampung masing-masing. "Keluarganya tetap ngotot untuk bawa pulang ke rumah (Tidak dirawat di RSUD). Jadi sudah dibawa pulang ke rumah untuk dirawat di rumah," katanya.

Dia mengatakan personel kepolisian harus melerai dua kelompok yang berperang ini dengan mengeluarkan tembakan peringatan, termasuk terus menyampaikan imbauan untuk menghentikan perang.

Kapolres mengatakan personel kepolisian telah menempatkan bendera merah putih sebagai batas agar kedua kelompok tidak melewati batas dan bertemu, dan pada Sabtu (12/9) polisi tetap ditempatkan di lokasi.

"Tetapi pada sore kemarin, karena di hutan situ sudah gelap sehingga ada dari salah satu pihak membakar beberapa rumah tradisional (honai) lagi," katanya.

Berdasarkan pantauan, ada kelompok warga yang terlibat perang tidak terlalu mempedulikan keberadaan polisi. Mereka tetap siaga dan membekali diri dengan senjata tajam tradisional seperti panah dan busur, parang dan tombak.

Sebagian warga yang sebelumnya berkumpul dan siaga di satu tempat akan bergerak ketika mendengar teriakan kode dari rekan mereka yang sudah siaga di hutan.*

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Gagasan Menyatukan Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Baik dan Berani
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas