INDONEWS.ID

  • Jum'at, 02/10/2020 12:30 WIB
  • Heboh! Ahok Bentuk Tim Khusus di Pertamina, Ada Apa?

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Heboh! Ahok Bentuk Tim Khusus di Pertamina, Ada Apa?
Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan dirinya membentuk tim khusus di PT Pertamina (Persero).

Ahok mengatakan, lewat tim khusus ini dia ingin melakukan analisa apa penyebab calon partner kilang Pertamina memutuskan mundur dari proyek kilang.

Baca juga : Ramaikan Musim Mudik, Pertamina Lubricants berbagi THR Fastron kepada Para Pemudik

"Sedang bentuk tim buat jajaki dan sudah audit juga penyebabnya," ungkap Ahok, dalam pernyataannya kepada media seperti dikutip CNBC Indonesia,Jumat, (02/10/2020).

Sayangnya Ahok tidak merinci lebih lanjut apa penyebab para calon partner kilang Pertamina memutuskan undur diri. "Tanya ke direksi," paparnya singkat.

Baca juga : Masuk Tahun ke-17, Lesehan Enduro Kembali Hadir Temani Perjalanan Mudik Anda di Tahun 2024

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini sudah banyak calon partner yang tertarik melakukan kerja sama dengan Pertamina. Mereka sudah mulai berkirim surat kepada Pertamina.

"Surat yang masuk tertarik investasi sudah banyak," jelasnya.

Baca juga : Berpotensi Rugi Triliunan, Ahok Minta Audit Kebakaran Trafo Pertamina Hulu Rokan di Riau

Seperti diketahui Pertamina putus kerjasama pengembangan Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco. Proyek ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas Kilang Cilacap dari 348 ke 400 ribu barel per hari.

Rencana investasi dengan Saudi Aramco pun dijajaki sejak 2014 dengan drama yang berputar-putar, mulai dari masalah insentif sampai harga valuasi yang tak cocok. Soal valuasi ini, sempat memanas sejak tahun lalu sebab Aramco diketahui menawar separuh dari valuasi yang disepakati sebelumnya.

Investasi ditawar setengah harga, tentu tidak mudah buat Pertamina. Keduanya pun menunjuk konsultan independen dan terus beradu soal nilai valuasi ini. Terakhir nilai ini dikaji sampai April lalu.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan kerja sama dengan Aramco ini berbahaya jika dilanjutkan lantaran menurunkan nilai aset dari Pertamina karena kerja sama ini menggunakan nilai valuasi yang lebih rendah ketimbang dengan valuasi aset saat ini.

"Jadi permasalahannya dari perbedaan valuasi. Bagaimana valuasi menilai dari eksisting kilang Cilacap ini ada perbedaan harga US$ 1,1 miliar. Itu kalau dibandingkan dengan nilai buku, itu kan aset BUMN," kata Nicke.

Pertamina Merespon

Menanggapi rencana Ahok, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan tim yang dimaksud saat ini masih dalam proses persiapan dan pembahasan.

"Terkait dengan hal tersebut Pertamina sedang menyiapkan tim tersebut dan saat ini masih dalam pembahasan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia.

Fajriyah membenarkan pembentukan tim ini sebagai keseriusan Pertamina dalam mencari partner. Nantinya tugas dari tim ini di antaraya untuk kegiatan pemaparan umum kepada publik atau public expose. Yakni mengenai proyek Pertamina, progresnya, dan mekanisme.

"Ya, di antaranya misalnya untuk public expose mengenai project pertamina dan progress serta mekanismenya seperti apa," jelasnya.

Melalui langkah ini menurutnya para calon investor akan paham dan yakin pada outlook Pertamina ke depan. "Sehingga calon investor paham dan confident dengan outlook Pertamina nantinya," tuturnya.

 

 

Artikel Terkait
Ramaikan Musim Mudik, Pertamina Lubricants berbagi THR Fastron kepada Para Pemudik
Masuk Tahun ke-17, Lesehan Enduro Kembali Hadir Temani Perjalanan Mudik Anda di Tahun 2024
Berpotensi Rugi Triliunan, Ahok Minta Audit Kebakaran Trafo Pertamina Hulu Rokan di Riau
Artikel Terkini
Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Engelbertus Turot: Pemda Maybrat Cari Solusi Atasi Semua Hak ASN
Terima Barang Milik Negara dengan Direktorat Jenderal Perumahan Kemen PUPR
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah Kecam Pelarangan Ibadah di Tangerang
Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Bangun Ekosistem Toleransi Harus Jadi Perhatian Bersama
Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 Fasilitasi Masyarakat Indonesia Miliki Kendaraan Impian
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas