INDONEWS.ID

  • Jum'at, 02/10/2020 17:01 WIB
  • Peringati Hari Batik Nasional, KBRI Bern Gelar Webinar Bahas Peran Diaspora untuk Promosi Batik

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
 Peringati Hari Batik Nasional, KBRI Bern Gelar Webinar Bahas Peran Diaspora untuk Promosi Batik
Peringati Hari Batik Nasional, KBRI Bern Gelar Webinar Bahas Peran Diaspora untuk Promosi Batik

Swiss, INDONEWS.ID - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern (KBRI Bern) untuk Konfederasi Swiss merangkap Liechtenstein mengelar webinar bertajuk "Peran Diaspora untuk Promosi Batik" pada Jum`at (2/10/2020) waktu setempat.

Acara yang digelar secara virtual tersebut merupakan inisiatif KBRI Bern untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober setiap tahun dan langkah konkrit KBRI Bern mempromosikan batik ke luar negeri.

Baca juga : Sampai Semester 1/2022, Surplus Perdagangan Indonesia-Swiss masih terus Meningkat

Acara tersebut diselenggarakan atas kerja sama KBRI di Bern, Swiss dan Liechtenstein dengan Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI).

Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein Prof. Dr. Muliaman Hadad mengatakan kegiatan ini digelar sebagai langkah aktif pemerintah Indonesia memperkenalkan budaya nusantara, terutama batik kepada dunia internasional.

Baca juga : KBRI Bern Dorong Diaspora Indonesia Manfaatkan Indonesia EFTA-CEPA

"Webinar ini merupakan komitmen KBRI Bern dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober setiap tahunnya," kata Muliaman dalam sambutannya seperti dikutip Indonews.id, Jum`at (2/10/20).

Muliaman menjelaskan, tepat pada hari ini, 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya  Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Baca juga : STIE Indonesia Banking School (IBS) Sukses Jalin Kerja Sama dengan School of Business FHNW, Swiss

"Dan sejak saat itu, batik telah menjadi komoditas budaya utama Indonesia. Mengingat pentingnya sebagai warisan budaya Indonesia, KBRI Bern memandang perlu untuk mengadakan kegiatan webinar ini," tambah Muliaman.

Tujuannya, Muliaman menambahkan, agar masyarakat Indonesia tidak hanya memakai batik, tetapi juga memahami maknanya. Sehingga akhirnya, lanjutnya dapat menjadi agen promosi batik di manapun mereka berada, terutama Indonesia diaspora yang berada di Swiss dan Liechtenstein.

Webinar ini digelar, kata Muliaman, sebagai ajang dan media untuk mempromosikan sekaligus memperkenalkan batik yang menjadi warisan budaya nusantara kepada dunia internasional

"Webinar ini juga digelar sebagai ajang dan media untuk mempromosikan sekaligus memperkenalkan batik yang menjadi warisan budaya nusantara kepada dunia internasional," tambahnya.

Lebih jauh Muliawan menuturkan, selain webinar ini, KBRI Bern juga telah bekerja sama dengan perhimpunan pelajar Indonesia dari berbagai kampus di Swiss dan Liechtenstein untuk melakukan rekaman pantun dengan mamakai batik dari kampus masing-masing.

"Rekaman itu akan ditayangkan sore ini melaui berbagai portal sosial media KBRI Bern dan PPI Swis," tutur Muliaman.

Acara ini menghadirkan beberapa narasumber antara lain Dekan Fakultas Teknologi Batik Universitas Pekalongan, Zahir Widadi SS., M. Hum dan Galeri Batik Jawa Yogyakarta Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), Nita Kenzo.

Acara yang disiarkan dalam berbagai platfom sosial media itu juga mengadakan sesi foto virtual bersama sebagai bentuk komitmen peserta menaruh kebanggaan pada batik yang menjadi warisan budaya nusantara.

Diketahui, KBRI Bern konsisten dan rutin memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada dunia internasional terutama untuk Swiss dan Liechtenstein.

Sebelumnya, KBRI Bern menggelar webinar bertajuk "Javanese Shadow Theather" yang diselenggarakan atas kerja sama KBRI di Bern, Swiss dan Liechtenstein dengan Museum Rietberg, Zurich dan Union International de la Marionnette Indonesia (UNIMA).

 

Artikel Terkait
Sampai Semester 1/2022, Surplus Perdagangan Indonesia-Swiss masih terus Meningkat
KBRI Bern Dorong Diaspora Indonesia Manfaatkan Indonesia EFTA-CEPA
STIE Indonesia Banking School (IBS) Sukses Jalin Kerja Sama dengan School of Business FHNW, Swiss
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas