Jakarta, INDONEWS.ID -- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmatyo akhirnya angkat bicara terkait penangkapan sejumlah aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gatot yang juga Presidium KAMI tersebut mengatakan tak perlu dikasihani dari penangkapan para aktivis KAMI oleh aparat kepolisian.
Selain itu, Gatot mengatakan, publik juga tidak perlu meributkan ihwal penangkapan sejumlah aktivis yang hingga kini masih ditahan di Bareskrim Polri.
Sebaliknya, Gatot justru malah mengajak publik untuk tetap bersyukur atas kejadian tersebut. Para aktivis KAMI yang ditangkap itu, kata Gatot, merupakan pejuang, bukan karbitan.
Gatot menerangkan pembentukan gerakan KAMI di Indonesia memang berisiko tinggi. Termasuk ketika nantinya ada kemungkinan para anggota KAMI bisa ditangkap.
Sebaliknya, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan prihatin dengan penangkapan sejumlah aktivis muslim oleh pihak Kepolisian RI karena diduga melakukan tindakan makar.
"Prihatin banyak aktivis muslim ditangkap dengan tuduhan makar (termasuk kader-kader muda Muhammadiyah)," kata Din, di Jakarta, Sabtu (10/10).
Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu, penangkapan sejumlah aktivis itu seharusnya tidak terjadi. Para aktivis yang ditangkap sejatinya hanya karena kritis dan memrotes ketidakadilan.
Perbedaan sikap antara Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin itu menjadi pertanyaan dan perbincangan masyarakat umum dan aktivis pergerakan. Masyarakat mempertanyakan sikap resmi KAMI terkait penangkapan sejumlah aktivisnya oleh aparat keamanan. (Very)