INDONEWS.ID

  • Selasa, 10/11/2020 19:30 WIB
  • Jubir Satgas Covid-19 : Lab Vaksin di Pulau Galang Masih Rencana

  • Oleh :
    • Ronald
Jubir Satgas Covid-19 : Lab Vaksin di Pulau Galang Masih Rencana
Juru Bicara Satuan Tugas Penanangan Covid-19 Wiku Adisasmita. (Foto : ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa TNI akan segera membangun laboratorium khusus untuk penelitian virus di Pulau Galang.

Laboratorium tersebut, katanya, akan berstandar biosafety level (BSL) 3 atau 4 sehingga bisa digunakan untuk mengembangkan vaksin. Nantinya, vaksin yang dikembangkan dari penelitian tersebut akan disuntikkan kepada para prajurit.

“BSL itu bisa kita gunakan untuk pembiakan virus [bakal vaksin] sehinggal menjadi vaksin yang bisa kita suntikkan kepada prajurit,” katanya seperti mengutip dari Youtube Puspen TNI, Minggu (8/11/2020).

Terkait hal tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas Penanangan Covid-19 Wiku Adisasmita memastikan bahwa pembangunan laboratorium di Pulau Galang oleh TNI masih dalam tahap perencanaan. Menurutnya, laboratorium itu akan dimanfaatkan untuk penelitian virus. Hasilnya, jelas dia, dapat dikembangkan untuk produksi vaksin.

“Laboratorium yang akan dibangun di Pulau Galang ditujukan untuk penelitian virus yang nantinya akan dikembangkan menjadi vaksin,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Wiku mengatakan laboratorium yang akan dibangun fokus meneliti virus di masa mendatang. Laboratorium tersebut rencananya berstandar biosafety level tiga dan empat.

Sementara itu, ada ruang observasi di sana yang dibangun menyerupai barak. Satu barak terdiri atas enam hingga delapan tempat tidur.
 
Selain ruang observasi, terdapat juga ruang isolasi yang dibangun untuk 50 orang dan 30 kamar intensive care unit (ICU). Kemudian, terdapat 20 kamar non-ICU dengan peralatan sesuai standar.
 
Ada juga hunian untuk dokter, paramedik, serta sarana umum seperti dapur dan tempat cuci. Sebelumnya, bangunan ini merupakan tempat penampungan pengungsi Vietnam yang dipakai sejak 1979 hingga 1996.

Dalam kesempatan yang sama, Wiku mengatakan bahwa pada pekan ini terjadi peningkatan kasus positif sebesar 8,2 persen. “Penambahan kasus positif harus menurun setiap minggunya. Jangan sampai terlihat tren penurunan kasus yang semu,” katanya.

Penurunan kasus positif mingguan pada pekan lalu, sambung Wiku, adalah penurunan semu karena pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 yang juga menurun.

Kendati hal tersebut juga menjadi dampak dari libur panjang, Wiku tetap mengimbau agar penerapan 3T (tracing, testing, treatment) dan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) diterapkan dengan disiplin. (rnl)

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas