INDONEWS.ID

  • Sabtu, 08/05/2021 15:24 WIB
  • Nadiem Makarim: Konsep Merdeka Belajar Pertegas Penguatan Nilai Pancasila

  • Oleh :
    • Mancik
Nadiem Makarim: Konsep Merdeka Belajar Pertegas Penguatan Nilai Pancasila
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menekankan, upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam peningkatan kualitas pelajar yang berfalsafah Pancasila.

”Saya ingin anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggegam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri. Karenanya, kementerian ini secara konsisten terus melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar,” kata Nadiem dalam upacara perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diselenggarakan di lapangan Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Minggu,(2/05/2021) yang lalu.

Baca juga : Peringati Harlah Pancasila di KEK Gresik, Dewan Nasional KEK: Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila, KEK Menjadi Energi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Mendikbudristek menjelaskan, terdapat empat upaya perbaikan yang terus dikerjakan Kemendikbudristek bersama dengan berbagai elemen masyarakat.

Pertama adalah perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua; perbaikan kebijakan, prosedur, pendanaan, serta pemberian otonomi yang lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga; perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Serta keempat; perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.

Baca juga : BPIP: Paskibraka Harus Jadi Role Model Nilai-Nilai Pancasila

Pada kesempatan ini, Nadiem menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak, terkait dengan terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang ia nilai telah menyasar kepada seluruh elemen masyarakat.

Mulai dari pendidik dan pelajar dari PAUD sampai pendidikan tinggi, orang tua, para wakil rakyat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, hingga dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

“Transformasi yang bermakna ini dilakukan dengan tujuan mengubah segala sesuatu yang membuat bangsa ini berjalan di tempat berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan,” ujarnya.

Baca juga : Perlunya Pemetaan Strategis dalam Pembumian Nilai-nilai Pancasila

Dikatakan Medikbudristek, masa pandemi merupakan ladang optimis yang menunggu untuk dipanen. “Krisis merupakan kesempatan kita untuk menuai kemajuan, dan kita perlu memahami bahwa pandemi bukan hanya satu-satunya tantangan yang tengah kita hadapi,” pungkas Nadiem.

Salah satu peserta upacara yang hadir secara luring yaitu Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Danang Hidayatullah. Ia menyampaikan bahwa di masa sekarang ini, generasi bangsa membutuhkan tiga kemampuan, yaitu adaptasi, inovasi, dan budaya.

"Merdeka Belajar mencakup tiga hal ini yang di dalamnya mengusung kemerdekaan berfikir, berkreasi, dan berinovasi, sesuai dengan tuntutan perubahan,” tutur Danang.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa beberapa program IGI yang dicanangkan dan telah berjalan mendapat tanggapan positif oleh para tenaga pendidik. Oleh karena itu, pihaknya bertekad untuk terus memotivasi, menginspirasi, dan akan menjadi role model untuk para pendidik. Sehingga mereka benar-benar dapat melaksanakan kemerdekaan belajar secara penuh.

“Pertama, guru itu bukan sekedar mengajar, dia juga mendidik. Yang namanya kemerdekaan berpikir itu bukan hanya di ruang kelas, tapi juga di keseharian. Nah, ini tuntutan guru sebagai seorang pendidik sangat berat. Jadi, kita semua turun tangan (merealisasikan prinsip Merdeka Belajar),” jelasnya.

Ketua Umum IGI periode 2021-2026 ini menilai bahwa program-program Kemendikbudristek sejauh ini sangat sistematis dan produktif. Ia mengatakan, para guru antusias menyambut berbagai inisiasi yang dilakukan kementerian. Mulai dari guru penggerak, sekolah penggerak, hingga organisasi penggerak.

Namun demikian, untuk mengakselerasi pendidikan yang inklusif, ia meminta pemerintah untuk gencar meningkatkan fasilitas pendidikan di daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T).

"Memang mereka banyak keterbatasan baik dari segi fasilitas internet, kuota. Harapannya ini bisa di support lagi oleh Kemendikbudristek. Selain itu, semoga program Guru Penggerak ini benar-benar bisa menyentuh teman-teman yang ada di daerah 3T, daerah yang katakanlah di luar dari daerah perkotaan,” ucapnya seraya mengutip motto IGI yaitu sharing and growing together.

“Hari ini hari pendidikan nasional juga motto-nya sama, bergerak serentak, niatnya teman-teman semua IGI di seluruh Indonesia mari kita bergerak menggerakkan untuk perubahan untuk Indonesia. Building and serving our nation. Bagaimana kita bisa membangun dan melayani bangsa kita dengan baik,” seru Danang.*

 

Artikel Terkait
Peringati Harlah Pancasila di KEK Gresik, Dewan Nasional KEK: Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila, KEK Menjadi Energi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
BPIP: Paskibraka Harus Jadi Role Model Nilai-Nilai Pancasila
Perlunya Pemetaan Strategis dalam Pembumian Nilai-nilai Pancasila
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas