INDONEWS.ID

  • Minggu, 27/06/2021 08:45 WIB
  • Lakukan Riset Pertanian, Mentan Beberkan Cara Pulihkan Ekonomi Nasional

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Lakukan Riset Pertanian, Mentan Beberkan Cara Pulihkan Ekonomi Nasional
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meresmikan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Penelitian (IP2TP) Desa Muneng, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu, (26/6/21).

Dia mengapresisasi hasil riset yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Malang.

Baca juga : Usai Diisukan Hilang, Syahrul Yasin Limpo Akhirnya Tiba di Kementan

IP2TP Muneng merupakan satu diantara 5 IP2TP yang berada di bawah Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) yang meneliti dan mengembangkan varietas unggul tanaman seperti kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan komoditas Akabi lainnya.

"Ini dalam rangka mempersiapkan varietas kedelai dalam skala massif, yaitu varietas Detam. Ini harus disebarkan dan diaplikasikan secara massif di wilayah lain agar sektor pertanian terus bergerak dan berperan dalam pemulihan ekonomi nasional," kata Syahrul.

Baca juga : Kirim Surat ke KPK, Mentan Syahrul Yasin Limpo Minta Jadwal Ulang Pemeriksaan

Mentan Syahrul berharap varietas ini terus dikembangkan dengan memperluas dan meningkatkan jumlah bibit sebar. Kementan menurutnya siap untuk mengintroduksi kepada wilayah-wilayah yang secara geografis cocok untuk menanam varietas ini.

"Saya berharap Probolinggo berhasil bukan hanya pada sektor pertanian dalam jumlah luasan yang besar tapi juga mampu mengoptimalisasi lahan-lahan pekarangan di setiap rumah dengan menanam sesuatu yang bernilai ekomoni. Dan jika ini dikonsolidasi dalam bentuk korporasi, maka ini menjadi hal yang luar biasa," ujar Syahrul.

Baca juga : Memajukan Pertanian Presisi, Mentan: Penggunaan Digital Wajib

Kedelai Detam 1 adalah varietas kedelai yang memiliki kandungan protein tinggi 46 persen yang kini digunakan untuk bahan baku pembuatan kecap dengan label kecap Kipas Sate. Produk kecap ini tidak hanya dipasarkan di Indonesia tetapi juga rutin ekspor ke Belanda dan Australia.

"Kita berharap memang komoditi Indonesia kan diminati sebagai komoditi negara tropis di berbagai negara baik Eropa maupun Amerika atau Asia. Oleh karena itu saya kira kita punya tumbuhan spesifik yang memiliki nilai ekspor terus diminati oleh dunia," tutur Syahrul.

Selain kecap hasil olahan dari kedelai detam. Beberapa hasil tanaman Balitkabi Balitbangtan juga diminati pasar dunia. Salah satunya ubi jalar Beta 2. Umbi berwarna oranye ini memiliki kandungan betakarotin tinggi. Mentan Syahrul secara simbolis juga turut melepas pengiriman ekspor ubi ke China.

"Kita berharap semua daerah semua provinsi ambil bagian dalam merdeka ekspor. Kita akan membantu dan menyiapkan lebih luas lagi," kata Syahrul.*

Artikel Terkait
Usai Diisukan Hilang, Syahrul Yasin Limpo Akhirnya Tiba di Kementan
Kirim Surat ke KPK, Mentan Syahrul Yasin Limpo Minta Jadwal Ulang Pemeriksaan
Memajukan Pertanian Presisi, Mentan: Penggunaan Digital Wajib
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Gagasan Menyatukan Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Baik dan Berani
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas