INDONEWS.ID

  • Kamis, 22/07/2021 12:57 WIB
  • RR: Jika Tidak Hentikan BuzzeRP, Seruan Jokowi Itu Palsu dan Pencitraan Saja

  • Oleh :
    • very
RR: Jika Tidak Hentikan BuzzeRP, Seruan Jokowi Itu Palsu dan Pencitraan Saja
Tokoh Nasional, Dr Rizal Ramli. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Ekonom Senior Dr Rizal Ramli mengatakan jika pemerintah ingin kebijakannya didengar masyarakat maka dia harus menghentikan aksi para buzzer dan influencer.

Jika aksi para buzzer, yang sering disebut dengan sampah demokrasi itu, terus dilakukan maka seruan pemerintah itu dianggap palsu dan hanya pencitraan belaka.

Baca juga : Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta

“Kalau Jkw tulis ingin persatuan & gotong royong, hentikan dulu permainan BuzzeRP sampah demokrasi itu. Klo tidka, seruan2 Jkw itu palsu dan main pencitraan saja!,” tulis tokoh nasional, Rizal Ramli dalam akun Twitter pribadinya @RamliRizal, yang dipantau pada Kamis (22/7).

Mantan Menko Kemaritiman itu juga mencuit jika Presiden Jokowi ingin persatuan dan gotong royong, maka permaianan para buzzer maupun influencer harus dihentikan dulu.

Baca juga : Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila

“Kalau Jkw tulis ingin persatuan & gotong royong, hentikan dulu permainan BuzzeRP sampah demokrasi itu,” katanya.

Mantan Kepala Bulog itu mengatakan bahwa para buzzer dan influencer berbayar tersebut merupakan para pendukung militan pemerintahan Presiden Jokowi selama ini.

Baca juga : Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan

“BuzzeRP dan InfluenceRP berbayar, mereka itulah sokoguru pendukung militan Mas @jokowi,” ujarnya.

Dalam bagian lain dari cuitannya, tokoh pergerakan ini mengatakan bahwa dirinya sudah kenyang terhadap berbagai macam kritik. Namun para buzzer dan influencer tersebut tidak bisa membatah data, analisa, prediksi maupun saran Rizal Ramli.

“RR sudah kenyang di branded oleh BuzzeRP dan InfluenceRP dgn 7 kata: ‘nyinyir, pecatan, sakit hati, tua bangke, belajar dulu ngomong R, belum bisa move on, tidak ada prestasi’. Jutaan kalee setiap bulan. Karena mereka berbayar, tapi tidak bisa membaca dan membantah data, fakta, analisa, prediksi dan Saran RR,” ujarnya. (*)

Artikel Terkait
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Artikel Terkini
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas