INDONEWS.ID

  • Senin, 27/09/2021 18:06 WIB
  • Usai Peristiwa Minggu Berdarah, Satgas Nemangkawi Tambah Pasukan Pengamanan di Kiwirok Papua

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Usai Peristiwa Minggu Berdarah, Satgas Nemangkawi Tambah Pasukan Pengamanan di Kiwirok Papua
Anggota TNI-Polri melakukan evakuasi korban anggota Brimob yang gugur usai kontak senjata dengan KKB (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tim Satgas Operasi Nemangkawi akan menambah jumlah pasukan pengamanan di kawasan Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Kuputusan itu sebagai strategi setelah terjadi kontak senjata antara anggota Brimob dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Minggu (26/9/21).

Dalam kontak senjata tersebut, seorang anggota Brimob tewas ditembak. Namun, jumlah personel yang dikerahkan masih disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Cek Lokasi bakal Dikunjungi Dubes Vatikan

“Rencana memang akan kami laksanakan penebalan untuk memperkuat pasukan yang ada," kata Kepala Operasi Nemangkawi, Brigjen Ramdani Hidayat saat dihubungi wartawan pada Senin, 27 September 2021.

Jelas dia, penebalan kekuatan pengamanan dilakukan untuk membuat daerah kawasan Pegunungan Bintang menjadi lebih kondusif. Akan tetapi, penebalan kekuatan di Distrik Kiwirok dan distrik-distrik tertentu akan disesuaikan dengan situasi kerawanan.

Baca juga : Pemkab Nduga Kurang Peduli dengan Kesehatan Masyarakat Lokal Khususnya di Pegunungan Papua

“Kalau jumlah (pasukan) kan teknis, tergantung kerawanannya. Kami lakukan langkah-langkah agar situasi menjadi kondusif dan masyarakat bisa melaksanakan aktivitas kembali," ujarnya.

Diketahui, kontak senjata dalam sebulan terakhir ini terjadi tiga kali di wilayah tersebut. Anggota Brimob, Anumerta Bharatu Muhammad Kurniadi Sutio dan Prajurit TNI Yonif 403/WP, Pratu Ida Bagus Putu gugur dalam kontak tembak yang terjadi secara terpisah.

Baca juga : Pokja II Satgas Pengawalan DOB Dorong Percepatan Peresmian Provinsi Papua Tengah

Selain itu, KKB teroris Papua juga melakukan aksi penyerangan dan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas pelayanan publik di sana. Bahkan, tenaga kesehatan juga menjadi korban sandera hingga dibunuh oleh kelompok separatis ini.*

Artikel Terkait
Pj Bupati Maybrat Cek Lokasi bakal Dikunjungi Dubes Vatikan
Pemkab Nduga Kurang Peduli dengan Kesehatan Masyarakat Lokal Khususnya di Pegunungan Papua
Pokja II Satgas Pengawalan DOB Dorong Percepatan Peresmian Provinsi Papua Tengah
Artikel Terkini
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Menteri Harus Mampu Membaca Tanda-tanda Zaman untuk Menggerakan Semangat Indonesia
MRP Desak Presiden Jokowi Pastikan Cakada 2024 Se-Tanah Papua Diisi Orang Asli Papua (OAP)
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas