INDONEWS.ID

  • Selasa, 12/10/2021 08:04 WIB
  • Promosi Batik, KBRI Gandeng CEO Batik Studio Pakistan

  • Oleh :
    • luska
Promosi Batik, KBRI Gandeng CEO Batik Studio Pakistan

Jakarta, INDONEWS.ID - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pakistan di Islamabad bekerjasama dengan Chief Executive Officer (CEO) Batik Studio Fashion Store, Pakistan, Mr. Mohsin Qamar dan perusahaan Batik Indonesia, Alleira Batik menggelar promosi Batik di Islamabad. Acara tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober 2021. Kegiatan eksibisi batik ini menjadi pengantar kompetisi desain Batik dengan motif Pakistan yang akan dilakukan tahun depan.

Promosi dilaksanakan di Batik Studio, Centaurus Mall, yang merupakan kompleks apartemen terbesar dengan mall termewah di Islamabad pada 11-13 Oktober 2021. Acara diawali dengan pemotongan pita dan dilanjutkan dengan melihat busana batik. Kegiatan promisi batik juga memperoleh dukungan dari Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Islamabad, Irina Adam. Kegiatan tersebut dilaksanakan seiring dengan pelonggaran penguncian wilayah terbatas (smart lockdown) akibat pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Pakistan. Acara dihadiri oleh duta besar dari negaranegara ASEAN, kalangan diplomatik serta  perwakilan Kadin Pakistan dan beberapa pelaku usaha. 

Baca juga : Semarak Batik Indonesia di Moskow

Pameran Batik yang diselenggarakan mulai pukul 10.00 pagi  22.00 malam dengan  mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Berbagai macam display batik dan wastra nusantara dari berbagai daerah di Indonesia digelar dan dipajang untuk menunjukkan kekayaan batik milik Indonesia. Pameran yang dibuka oleh Commodore (R) Irfan ul Haq, General Manager Centaurus Mall dan dihadiri oleh Mehwish Sohail, President Pakistan Foreign Office Women's Association (PFOWA) yang juga istri dari Sekjen Kemenlu Pakistan. Pameran memperoleh sambutan meriah dan hangat dari pengunjung khususnya para wanita dan remaja putri. Selama pameran pengunjung juga dibagikan masker batik dan gantungan kunci batik. Tidak lupa dipertunjukkan juga video pembuatan batik. 

Kegiatan promosi batik, KBRI mengundang masyarakat Pakistan tidak hanya untuk lebih mengenal batik sebagai identitas bangsa Indonesia tapi juga diharapkan tertarik untuk berkunjung dan berwisata ke Indonesia. Disamping itu dari aspek ekonomi  diharapkan muncul ketertarikan masyarakat Pakistan untuk mempunyai minat terhadap batik hingga terjadi pertukaran interest bahwa batik Indonesia dapat dipasarkan di Pakistan begitu pula sebaliknya busana motif Pakistan juga dapat diminati di Indonesia. Secara estetika busana wanita di Pakistan tidak kalah menarik untuk dapat dipadukan dengan batik Indonesia secara elegan.

Baca juga : Sebulan Penuh Batik Indonesia Hiasi Museum di Moskow

Duta Besar RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio dalam sambutan pembukaan pameran menyampaikan Indonesia dan Pakistan memiliki persamaan dalam konteks sejarah, budaya, kuliner hingga busana, demikian pula dengan batik, Pakistan  juga memiliki corak dan motif yang mirip dengan batik namun dengan corak, motif dan metode pembuatan yang berbeda. KBRI berencana mengembangkan promosi batik di Pakistan kedepannya dengan menyelenggarakan lomba desain batik dengan motif Pakistan kepada masyarakat Pakistan bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi seni dan masyarakat pecinta seni di Pakistan dan stakeholders dari Indonesia. Pemenang mendapat kesempatan berkunjung ke Indonesia untuk belajar langsung cara metode pembuatan batik di sentra-sentra industri batik di Indonesia serta mendapat kesempatan untuk mencetak hasil karya mereka, ujar mantan Wakil Dubes RI di London ini. 

CEO Batik Studio, Mohsin Qamar, mengapresiasi upaya KBRI dan merasa terhormat dapat bekerjasama melakukan promosi batik Indonesia bersama Batik Studio Fashion Store di Pakistan. Saya merasa terhormat dapat bekerjasama dengan KBRI untuk menjadikan outletnya sebagai tempat pameran, ujar pengusaha yang memiliki 9 outlet di berbagai kota di Pakistan.  

Dalam wawancara, Dubes Adam menyampaikan harapannya agar para pecinta seni dan desain serta masyarakat umum akan memperoleh kesempatan dan pengalaman menarik terkait keunikan dan keindahan tekstil tradisional serta perpaduannya dengan mode dan gaya hidup Pakistan. Untuk meningkatkan people to people contact, KBRI melibatkan lembaga pendidikan dan budaya di Pakistan, pelajar dan masyarakat sipil lainnya. Saya berharap upaya yang konsisten dan terfokus dari KBRI yang bekerja sama dengan mitra Pakistan akan membawa hasil yang diinginkan dan berkontribusi dalam peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara pada tingkat yang lebih tinggi, katanya.  

Diungkapkannya, prospek kolaborasi kerjasama dibidang soft diplomacy sangat cerah. Niat baik dan kepercayaan sudah ada di kedua pihak sehingga yang dibutuhkan upaya yang lebih terpadu.  KBRI berupaya meningkatkan kerjasama dengan lembaga riset, universitas, pakar, mahasiswa dengan  mendirikan Indonesian Corners di berbagai universitas di Pakistan serta mempromosikan budaya dan masakan nusantara dengan menyelenggarakan workshop dan pameran khususnya batik serta pagelaran musik. Acara-acara yang bersifat soft diplomacy ini sangat membantu peningkatan hubungan antara mahasiswa, dosen, seniman dan profesional dari dua negara, paparnya. 

Terkait promosi batik, KBRI juga memperkenalkan dan mempromosikan Batik dengan melakukan berbagai kegiatan presentasi pengenalan Batik kepada mahasiswa Departemen Seni dan Desain di berbagai kampus di Lahore antara lain  Government College University (GCU), University of Veterinary & Animal Science (UVAS), University of the Punjab dan Lahore College for Women University (LCWU). KBRI berkerjasama dengan berbagai universitas di Pakistan menyelenggarakan Kompetisi Rancangan Batik Pakistan. Kompetisi ini diharapkan dapat meningkatkan gaung kreatifitas seni batik dalam budaya Pakistan dan juga menjadi wahana meningkatkan hubungan antar masyarakat madani kedua negara.  

Kompetisi yang dilaksanakan pada awal 2022 ini diharapkan diikuti oleh perancang busana, pecinta seni dan masyarakat Pakistan. Selain mempromosikan batik, kompetisi diharapkan memperkuat hubungan people to people antara kedua negara dan mendorong budaya kreatif Indonesia lebih dekat dengan budaya populer Pakistan.

Sekjen Asosiasi Mantan Duta Besar Pakistan, Dubes Sanaullah menyambut baik inisiatif Dubes Adam melakukan upaya promosi budaya di Pakistan dan bekerjasama dengan universitas dan lembaga riset. Promosi ini meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, ujar Dubes Pakistan di Indonesia tahun 2009-2013 ini.

Sebelumnya pada acara Resepsi Diplomatik HUT ke-74 RI dan peringatan ASEAN Day pada 28 September 2021, Dubes Adam juga mempromosikan batik dengan meluncurkan buku yang berjudul Cultural Beauty dan Natures Wonders: Captivating Images of Indonesian-Pakistan Semilarities. Buku tersebut turut mempromosikan batik yang juga merupakan bagian dari sejarah fashion di Indonesia selain menggambarkan banyaknya kesamaan Indonesia dan Pakistan mengenai sejarah dan budaya sebagai bagian dari peradaban Budha dan Hindu dan kemudian dibawah pengaruh peradaban Islam. Promosi batik juga dilakukan Dubes Adam dalam berbagai wawancara dan talk show dengan beberapa TV Pakistan antara lain Express News TV dalam program Expresso dengan tema promosi budaya Indonesia di Pakistan.

Laraib Fatima Hassan, Manajer Komunikasi dan Koordinasi pada Center for Global and Strategic Studies, Islamabad sangat mendukung upaya promosi yang dilakukan KBRI melalui People to people contact karena merupakan salah satu inti dari hubungan bilateral antara dua negara. Saya yakin inisiatif mempromosikan soft diplomacy melalui pameran batik dan seni budaya oleh KBRI Islamabad akan menjadi tonggak bagi revitalisasi hubungan persahabatan Pakistan dan Indonesia, ujar wanita yang kerap membantu kegiatan KBRI di Islamabad. 

Menurut Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Islamabad, Pramudya Sulaksono, tradisi membatik awalnya turun temurun dan motif dapat dikenali asal dari batik keluarga tertentu. "Beberapa motif batik menunjukkan status seseorang. Bahkan motif tertentu dipakai keluarga keraton di Jawa selain itu batik memiliki nilai seni tinggi dan menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama," ujar pejabat keturunan ningrat Jawa ini.

Banyak pengunjung menyatakan ketertarikan dengan budaya batik yang dianggap unik dan menarik. Salah satunya adalah dosen Fakultas UVAS Business School and Broadcast Journalist, Lahore, Dr. Ali Hamzah, yang mengungkapkan bahwa warna dan kerumitan desain menjadi ciri khas Batik. Pameran dan kompetisi membatik di Pakistan ini akan mempertemukan seniman-seniman dari kedua negara bersaudara ini. It is the art that connects, komentar dosen dan pemerhati seni ini. 

Minister Counsellor KBRI Islamabad, Boy Dharmawan, mengatakan KBRI ingin memaksimalkan promosikan batik agar masyarakat mengetahui bahwa batik telah ditetapkan Unesco sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada Oktober 2009. "Pengukuhan batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia juga disampaikan kepada pengunjung agar mereka tahu batik asli dari Indonesia," ujarnya.  

Kerjasama promosi Batik akan dilakukan di berbagai kota di Pakistan. Menurut Soraya Alyahya, dokter gigi yang bermukim di Islamabad mengatakan bahwa promosi batik dilakukan agar masyarakat Pakistan mengenal batik berasal dari Indonesia. Batik merupakan ciri khas Indonesia. Tapi belum banyak warga Pakisan yang tahu.  Kami tertarik untuk mempromosikan agar masyarakat Pakistan tahu asal usul batik dari Indonesia," imbuhnya.  

Pameran Batik di Mall Centaurus juga memperoleh perhatian Pemimpin redaksi media Islamabad POST, DNA News Agency, Centreline Journal, Ansar Mahmood Bhatti dengan mengatakan upaya KBRI mempromosikan Batik tradisional di Pakistan adalah upaya yang tepat dalam mempromosikan budaya Indonesia di Pakistan yang bertujuan memperkuat hubungan budaya antara kedua negara.(Lka)


 

Artikel Terkait
Semarak Batik Indonesia di Moskow
Sebulan Penuh Batik Indonesia Hiasi Museum di Moskow
Artikel Terkini
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas