INDONEWS.ID

  • Minggu, 28/11/2021 19:01 WIB
  • LaNyalla : Anak Muda Harus Persiapkan Diri Songsong Indonesia Emas 2045

  • Oleh :
    • Mancik
LaNyalla : Anak Muda Harus Persiapkan Diri Songsong Indonesia Emas 2045
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.(Foto:Dok.DPD RI)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, generasi muda Indonesia harus mempersiapkan diri dalam menyambut Indonesia Emas di tahun 2045.

"Peran pemuda dan mahasiswa menjadi sangat penting, karena merekalah yang akan menjadi garda terdepan dalam menyukseskan Indonesia Emas ini agar dapat meraih bonus demografi, " ujar LaNyalla saat acara Indonesia Youth Festival 2021 Melompat Maju yang bertema “Menyongsong Indonesia Emas 2045”, pada Jumat, malam (26/11/2021) dari Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

Baca juga : Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Dukung Kolaborasi Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD

Indonesia Emas, atau Indonesia Tahun 2045 yang dimaksud LaNyalla adalah pada tahun 2045, ada beberapa momentum penting bagi bangsa Indonesia.

Pertama, usia Republik Indonesia genap 100 tahun. Kedua, pada tahun itu terjadi ledakan jumlah penduduk usia produktif. Ketiga, pada tahun itu, jika sesuai rencana,Indonesia termasuk dalam negara berpenghasilan tinggi dan masuk dalam urutan negara 5 besar di dunia.

Baca juga : Sambut Keputusan OECD Buka Aksesi, Kemenko Perekonomian Terus Gaungkan Semangat Visi Indonesia Emas 2045 pada Civitas Academica

"Untuk menghadapi hal itu, Indonesia harus mempersiapkannya dengan matang," ucapnya.

Lanjut LaNyalla, Pemerintah sebenarnya telah menyusun roadmap menuju Indonesia 2045, dengan 4 pokok pembangunan prioritas. Pertama, pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan Teknologi. Kedua, pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Baca juga : Pemerintah Terus Upayakan Pengembangan KEK Pendidikan Untuk Mendukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Ketiga, pemerataan pembangunan di luar Jawa dan keempat yakni pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan. Keempat prioritas itu dirangkum dalam satu kalimat, yaitu; “Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur”.

"Namun situasi global terkadang membuat sesuatu tak berjalan sesuai rencana. Seperti misalnya turbulensi akibat Pandemi Covid-19 yang tidak pernah kita duga. Sehingga beberapa rencana menjadi gagal dan terhambat," tukasnya.

Saat ini pun, menurut LaNyalla, Indonesia belum mendekati pada visi besar “Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur”.

"Hari ini kita melihat sendiri ketimpangan penguasaan kekayaan, dimana kurang dari 2 persen
penduduk Indonesia menguasai hampir separo kekayaan Indonesia. Jika ini dibiarkan, tentu akan sulit untuk mewujudkan 4 kata dalam visi Indonesia Emas 2045 itu," tegasnya.

Karena itu, ia menambahkan, arah perjalanan bangsa harus dikoreksi. Dengan tujuan, agar roadmap yang telah disusun pemerintah dapat terwujud, dan Indonesia ke depan lebih baik.

"Kami, di DPD RI memandang, koreksi yang bisa dilakukan adalah dengan meninjau ulang Amandemen Konstitusi di tahun 1999 hingga 2002 lalu. Karena hasilnya membuat Indonesia menjadi negara liberal kapitalistik," lanjutnya.

Bila tidak ada koreksi, katanya, bonus demografi tahun 2045, dimana pada penduduk usia produktif berusia antara 15 hingga 64 tahun mencapai 71 persen tidak akan tertangani dengan baik.

"Jangan sampai terjadi, saat kita memasuki era ledakan jumlah penduduk usia produktif, tetapi lapangan pekerjaan tidak mampu menyerap. Jika hal itu terjadi, bukan bonus demografi yang kita dapatkan tetapi bencana demografi," ujar Senator asal Jawa Timur itu.

Selain itu, yang harus dilakukan Indonesia adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, terutama kualitas para pemuda dan para mahasiswa.

"Karena pemuda dan mahasiswa sebagai bagian dari stakeholders generasi terdidik, memiliki peran dan fungsi yang sangat besar dalam aspek moral, sosial dan intelektual," tegasnya.

Pemuda dan mahasiswa, juga merupakan kelompok masyarakat yang dianggap sudah dewasa, dalam memilih kehidupannya sendiri. Pemuda dan mahasiswa telah memiliki kesadaran ideologi sebagai bagian dari stakeholder bangsa.

"Artinya tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak mereka. Karena itu, baik buruknya nasib umat kelak, bergantung pada kondisi pemuda dan mahasiswa sekarang ini," tutupnya.*

Artikel Terkait
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Dukung Kolaborasi Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD
Sambut Keputusan OECD Buka Aksesi, Kemenko Perekonomian Terus Gaungkan Semangat Visi Indonesia Emas 2045 pada Civitas Academica
Pemerintah Terus Upayakan Pengembangan KEK Pendidikan Untuk Mendukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045
Artikel Terkini
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Menteri Harus Mampu Membaca Tanda-tanda Zaman untuk Menggerakan Semangat Indonesia
MRP Desak Presiden Jokowi Pastikan Cakada 2024 Se-Tanah Papua Diisi Orang Asli Papua (OAP)
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas