INDONEWS.ID

  • Kamis, 03/02/2022 09:07 WIB
  • Ribuan Ekor Ikan Mati di Sungai Cikaniki, Polisi Lakukan Penyelidikan

  • Oleh :
    • very
Ribuan Ekor Ikan Mati di Sungai Cikaniki, Polisi Lakukan Penyelidikan
Polsek Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan penyelidikan tercemarnya aliran Sungai Cikaniki yang mengakibatkan matinya ribuan ekor ikan. (Foto: Ist)

 

Bogor, INDONEWS. ID - Polsek Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan penyelidikan tercemarnya aliran Sungai Cikaniki yang mengakibatkan matinya ribuan ekor ikan.

Baca juga : Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama

Ditemukannya ribuan ikan yang mati mendadak pada Rabu (2/2/2022) yang diduga tercemar limbah.

Kapolsek Nanggung, AKP Achmad Budi Santoso mengungkapkan, dari hasil pengecekan di lokasi, air sungai Cikaniki dalam keadaan  keruh dan ikan yang berada di aliran sungai dalam keadaan mati.

Baca juga : Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi

Diduga kematian ikan-ikan tersebut diakibatkan adanya warga yang mengambil ikan menggunakan bahan kimia.

Namun untuk memastikan hal tersebut, kepolisian bersama PT Antam UPBE Pongkor telah mengambil sampel air dari beberapa aliran sungai  untuk di lakukan uji laborarorium.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Kunjungi Batalyon SATGAS YONIF 133/Yudha Sakti di Susumuk

"Kami masih menunggu hasil laboratorium. Hingga saat ini hasilnya masih belum keluar,"  kata Kapolsek Nanggung, AKP Budi.

Seperti diberitakan, ikan di Sungai Cikaniki, Nanggung, mendadak mati. Dugaan sementara, matinya ikan akibat air sungai tercemat limbah tambang liar pengolahan emas di kawasan Gunung Pongkor Antam.

Ribuan ikan ditemukan mati di bawah jembatan Lukut, Kampung Babakan Liud, RT 01/10, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Seorang warga bernama Rahmad (49) menuturkan, dirinya kaget saat melihat banyaknya ikan yang mati di sungai ketika mengambil pasir di bantaran Sungai Cikaniki.

“Sudah lama ngga ada kejadian seperti ini.  Penyebab ikan mati, saya tidak tahu," katanya kepada wartawan Rabu (2/2/2022).

Warga lain, Suhendar mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Banyak warga yang mengambil ikan yang mati tersebut dengan menggunakan jala.

“Awalnya ikannya mabok gitu, tetapi banyak juga warga yang mengambil ikan yang mati tersebut. Airnya sedikit berbau dan keruh,” katanya.

Kepala Desa Kalongliud, Jani Nurjaman mengatakan, aliran Sungai Cikaniki tersebut merupakan sumber mata air yang di pergunakan oleh warga untuk mandi dan mencuci.

“Adanya laporan dari warga bahwa ada ikan yang mati dan air sungai Cikaniki keruh sehingga tidak bisa dipergunakan untuk mandi dan mencuci,” kata Jani kepada wartawan Rabu malam.

Jani Nurjaman mengaku, heran dengan adanya fenomena ikan yang mati di aliran Sungai Cikaniki tersebut. Padahal, tidak ada hujan tetapi air tiba tiba keruh dan ikan ikan pada mati.

Muspika Nanggung langsung bereaksi dengan mengeluarkan himbauan kepada warga, untuk sementara waktu agar tidak menggunakan aliran Sungai Cikaniki tersebut.

Dari informasi yang di himpun, ribuan ikan yang ditemukan mati tersebut, diduga tercemar limbah dari penambang emas tanpa izin (Peti) di Kampung llkut, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung.

Racun dari bahan kimia penambang liar yang disalurkan ke sungai, diduga menjadi penyebabnya.

"Ini berbahaya. Masyarakat untuk sementara tidak bisa gunakan air disini. Ikan yang dibawa pulang warga untuk di makan berbahaya, karena mengandung beracun," kata Dedi, warga setempat. (yopi)

Artikel Terkait
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi
Pj Bupati Maybrat Kunjungi Batalyon SATGAS YONIF 133/Yudha Sakti di Susumuk
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas