INDONEWS.ID

  • Jum'at, 04/02/2022 11:54 WIB
  • Ditengah Pandemi, Nilai Ekspor Indonesia dan Investasi Swedia ke Indonesia Meningkat Pada Tahun 2021

  • Oleh :
    • luska
Ditengah Pandemi, Nilai Ekspor Indonesia dan Investasi Swedia ke Indonesia Meningkat Pada Tahun 2021

Stockholm, INDONEWS.ID - Sejak awal pandemi Covid-19, Swedia adalah salah satu dari segelintir negara di dunia yang tidak pernah menerapkan kebijakan lockdown. 

Meskipun demikian, imbas dari pandemi terhadap perekonomian Swedia tidak terelakkan sehingga 
nilai Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2020 tercatat mengalami defisit sebesar -2.8%.

Memasuki tahun 2021, dengan didorong penghapusan pembatasan pandemi serta peningkatan konsumsi masyarakat, PDB year-on-year Swedia pada 2021 kembali tumbuh dan mencapai 3,9%.

Dari sisi hubungan perdagangan bilateral, total perdagangan RI-Swedia pada tahun 2021 meningkat sebesar 22% dari tahun 2020 dengan penguatan nilai ekspor ke Swedia sebesar USD 251,9 juta, atau naik 31.6%, berdasarkan data BPS. Pada tahun 2021, nilai total perdagangan dan nilai ekspor RI ke Swedia tercatat paling tinggi di kawasan Nordik.

Berdasarkan data International Trade Centre (ITC), lima komoditas ekspor utama Indonesia ke Swedia 
pada tahun 2021 adalah lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15), barang pakaian rajutan (HS 
61), kendaraan selain gerbong kereta api atau trem (HS 87), alas kaki dan sejenisnya (HS 64), serta 
barang pakaian bukan rajutan (HS 62).

Bersamaan dengan peningkatan ekspor Indonesia ke Swedia, nilai investasi inbound Swedia ke 
Indonesia juga turut tumbuh. Total proyek investasi Swedia yang masuk ke Indonesia pada tahun 2021 
sebanyak 264 proyek dengan total nilai investasi sebesar USD 9,2 juta, atau naik sekitar 45.7% 
dibandingkan tahun 2020. 

Investasi utama Swedia di Indonesia adalah pada sektor kesehatan, transportasi, teknologi informasi, 
tekstil, produk kimia, dan produk makanan kemasan dan minuman.

Peningkatan nilai ekspor dan investasi Swedia ke Indonesia tidak terlepas dari hubungan 
perekonomian bilateral yang telah terbina dengan baik serta hasil dari berbagai upaya promosi dan 
dorongan yang dilakukan oleh Perwakilan RI Stockholm. Sepanjang tahun 2021, KBRI telah aktif 
melakukan berbagai pendekatan kepada pihak Swedia, baik pemerintahan maupun bisnis, serta 
memfasilitasi pertemuan private-to-private dari kedua negara.

“Pandemi Covid telah membawa tantangan tersendiri dalam membina hubungan perekonomian antar negara, termasuk antara Indonesia dengan Swedia. Terlepas dari berbagai faktor eksternal, KBRI telah aktif melakukan engagement dengan pelaku bisnis dan pejabat pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk menggali potensi kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara, ” ucap Duta Besar RI untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo.

Untuk tahun 2022, Dubes Kamapradipta berharap KBRI dapat merealisasikan berbagai kerja sama 
yang telah dijajaki selama dua tahun terakhir, antara lain di sektor energi, transportasi, dan kesehatan. 
Selain itu, KBRI juga akan dorong kolaborasi dengan Swedia dalam menyukseskan Keketuaan 
Indonesia dalam G20 dan pembangunan ibu kota negara baru.

“Kekuatan Swedia sebagai negara inovatif dan unggul dalam pemanfaatan teknologi berkelanjutan 
perlu digali dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Indonesia, ” tambah Dubes Kamapradipta. (Lka)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas