Jakarta, INDONEWS.ID - Kezya Ami Erna Kagaimu Edowai, wakil Indonesia asal Papua sukses meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Miss Ultra Universe yang digelar beberapa hari lalu di Sao Paulo, Brazil.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kezya Edowai yang merupakan putri pasangan Natalis Edowai dan Erlince Gobai ini, Miss Ultra Universe Sosial Media 2022 dan Miss UltraUniverse Runner Up 1 Best National Kostum 2022 (medali perak).
Manager Miss Ultra Universe Indonesia, Dian Infandi Nauw berterimakasih untuk semua doa dan dukungan masyarakat Indonesia, khususnya Papua sehingga Kezya Edowai berhasil mempersembahkan dua gelar untuk Indonesia.
“Semua dipersembahkan dengan usaha, waktu, tenaga, dan pengorbanan terbaik dari miss kita, untuk Indonesia dan Papua,” kata Dian Infandi Nauw dalam pesan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (27/02/2022).
Pihaknya juga berterimakasih kepada berbagai kalangan di antaranya, Gubernur Papua, Lukas Enembe, anggota DPR Papua, Laurenzus Kadepa, kedua orangtua Kezya Edowai, Pemkab Deiyai, dan sejumlah pihak yang memberikan dukungan langsung kepada Kezya.
Erlince Gobai, ibu Keyza Edowai bersyukur kepada Tuhan karena perjuangan anaknya membuah hasil.
“Puji Tuhan semua kegiatan sudah diikuti dengan baik. Kezya mampu beradaptasi dengan situasi di sana dengan baik, dan akhirnya ia bisa mempersembahkan dua gelar,” kata Erlince Gobai.
Iapun berterimakasih kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe, anggota DPR Papua, Laurenzus Kadepa yang telah memberikan dukungan luar biasa kepada Keyza, hingga ia mencapai hasil maksimal.
“Kami minta maaf sebab miss Kezya tidak bisa mempersembahkan lebih dari itu.
Yang menjadi kepuasan bagi kami adalah bagaimana kami bisa pulang bawah nama baik Indonesia dan khususnya Papua,” ucapnya.
Erlince Edowai menceritakan bagaimana perjalanan Keyza menuju negara penyelenggara Miss Ultra Universe. Kezya mesti menempu perjalanan selama dua malam di atas pesawat. Hanya sempat transit dua jam di Doha Qatar.
“Perjalanan selama 21 jam dari Jakarta, lalu penyesuaian perbedaan waktu dari Papua ke Brazil itu 12 jam. Begitu tiba miss Kezya langsung masuk karantina, untuk mengikuti kegiatan. Kegiatan terkadang berakhir sampai jam 2 subuh. Kegiatan selama dua hari,” ujarnya.
“Akan tetapi, Tuhan tetap memberi kekuatan, semangat dan kesehatan sehingga semua bisa selesai,” kata Erlince Gobai.*(Metro Merauke)