INDONEWS.ID

  • Selasa, 15/03/2022 11:12 WIB
  • Berlanjut dan Makin Seru! PDIP Desak Luhut Klarifikasi soal Big Data Tunda Pemilu

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Berlanjut dan Makin Seru! PDIP Desak Luhut Klarifikasi soal Big Data Tunda Pemilu
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Polemik pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal big data tunda pemilu terus berlanjut. Terkini, PDI Perjuangan mendesak Luhut menyampaikan klarifikasi. PDIP menilai Luhut tak berkapasitas untuk menyampaikan hal itu.

"Pak Luhut sebaiknya melakukan klarifikasi, beliau berbicara dalam kapasitas apa?" tanya Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Medan, Senin (14/3/2022).

Baca juga : Ungkap Pelanggaran Pemilu, Hasto: TPN Ganjar-Mahfud Segera Bentuk Tim Khusus yang Terdiri dari Para Ahli

Hasto mengatakan Luhut bukan menteri yang mengurusi soal politik sehingga tidak berkapasitas menyampaikan hal itu. Menurutnya, isu pemilu ranah Mendagri.

"Karena kalau berbicara politik, hukum, dan keamanan, itu kan ranah Menko Polhukam, kalau berbicara politik, demokrasi, tatanan pemerintahan itu kan Menteri Dalam Negeri," ujarnya.

Baca juga : Tegas! FX Rudy Usulkan PDIP Harus Berani Jadi Oposisi

Hasto mengatakan Luhut sebagai pembantu Presiden seharusnya berfokus menjalankan tugasnya sesuai dengan mandat yang diberikan. Hasto mengatakan Luhut tidak memiliki mandat dari Presiden untuk menyampaikan soal data itu.

"Beliau mandatnya apa dengan menyampaikan 110 juta, itu berbeda dengan pernyataan Menkopolhukam sehingga PDIP mengimbau di tengah upaya membangun optimisme yang sedang digelorakan Presiden, jangan berbicara berpihak pada sekelompok elite, tapi harus melihat kehendak rakyat," tuturnya.

Baca juga : Tak Terima Disebut Kalah di Kandang Banteng, Ganjar: PDIP Masih Tinggi

Hasto menilai pernyataan Luhut itu bertentangan dengan Presiden yang sudah memutuskan akan melaksanakan Pemilu tepat waktu pada Februari 2024. Seharusnya, kata Hasto, Luhut mengikuti apa yang disampaikan Presiden itu.

"Para pembantu harus betul-betul senafas dengan kepemimpinan Presiden. Tidak boleh ada menteri yang punya pendapat berbeda dengan Presiden. Presiden sudah berulang kali menyampaikan sikapnya dengan tegas dan pemerintah sudah sepakat Pemilu 14 Februari 2024, lalu kenapa ada pembantu presiden membuat wacana tidak menyehatkan dalam situasi politik nasional?" tegas Hasto.

"Kita harapkan agar mari bangun energi positif bersama Jokowi. Tugas PDIP sebagai pengusung membangun energi bersama untuk kita segera bangkit segera pemimpin setidaknya di kawasan Asia dan jokowi sudah menunjukkan direction yang bisa dilakukan oleh jajaran kabinetnya," ujarnya.*

Artikel Terkait
Ungkap Pelanggaran Pemilu, Hasto: TPN Ganjar-Mahfud Segera Bentuk Tim Khusus yang Terdiri dari Para Ahli
Tegas! FX Rudy Usulkan PDIP Harus Berani Jadi Oposisi
Tak Terima Disebut Kalah di Kandang Banteng, Ganjar: PDIP Masih Tinggi
Artikel Terkini
TOZO Memperkenalkan Deretan Produk Inovatif Terbaru: TOZO Open Buds Sebagai Flagship
Perayaan Hari Ulang Tahun ke 15 Kabupaten Maybrat
SMP Islam Al Azhar BSD Raih juara 1 Tari Tradisional di Spanyol
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas