Jakarta, INDONEWS.ID - Dr.Haji Maisondra, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Melayu yang juga merupakan dosen IPDN Jakarta ini mengatakan bahwa Pemuda Melayu merupakan oraganisasi perekat persatuan bangsa dan nusantara.
Bangsa Melayu meliputi semua suku yang mendiami wilayah nusantara termasuk Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara. Organisasi ini telah berdiri sejak 28 Nopember 1998 di kota Sambas Kalimantan Barat oleh tokoh- tokoh Melayu ketika itu. Tujuannya jelas untuk mempersatukan bangsa Melayu yang meliputi suku Jawa, Sunda, Bugis, Minang, Batak dan sebagainya, kecuali suku Madura pada masa itu. Tetapi saat ini suku Madura sudah ada yang bergabung dalam organisasi ini, karena pada hakekatnya suku Madura adalah juga Bangsa Melayu.
Di awal berdiri organisasi ini banyak dibantu oleh etnis non Melayu, yakni etnis Tionghoa dalam hal Pendanaan. Pemerintah Pusat juga memberikan perhatian khusus terhadap organisasi ini, dimana di antaranya pada era Menko Kesra Abu Rizal Bakrie, sebanyak 15 orang pengurus dan tokoh Melayu dikirim ke kota Ambon untuk melakukan studi banding tentang Keragaman dan kerukuan hidup beragam.
Menurut Dr. Haji Maisondra pakar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publik, alumni Kobe university Japan ini, organisasi ini telah menunjukkan perannya dalam berbagai bidang, antara lain oleh Pemerintah dipakai sebagai alat untuk mendamaikan ketika terjadi beberapa kali konflik etnis di wilayah Kalimantan Barat dan untuk
mensosialisasikan masalah keberagaman. Lebih lanjut Dr. Haji Maisondra, penulis Jurnal Internasioanl bereputasi PAL ARCH (Q3) tentang: “ Management Conflict in West Kalimantan; Prediction, Ethnics Groupping Pattern when Conflicts happen in West Kalimantan “, mengatakan, salah satu buah dari peran Pemuda Melayu dalam
mendamaikan konflik masa itu, pasaca konflilk Melayu dan Madura, saat ini suku Madura dapat kembali stay di Sambas dengan penuh kerukunan, bahkan sudah banyak lelaki Melayu yang menikahi perempuan- perempuan Madura.
Pemuda Melayu sejak lama sudah membina silaturahmi dengan kerajaan- kerajaan yang ada
di nusantara, termasuk dengan Malaysia dan Kesultanan Sulu. Bahkan beberapa orang tokoh Pemuda Melayu sudah mendapatkan Gelar Kehormatan dari Sultan Sulu.
Tahun ini kita juga berencana untuk bersilaturahmi dengan Pemuda AMNO Malaysia. Menurut Dr. Haji Maisondra, penulis buku: “ Manajemen Pengaduan Aparatur, Efektif Untuk Menanggulangi Korupsi Di Indonesia, ini, dalam waktu dekat DPP Pemuda Melayu akan mengadakan Seminar Internasional bertemakan : “ Siapa Melayu? ” Kita akan mengundang sejumlah pakar Melayu termasuk dari negara tetangga, demikian dikatakan oleh Dr. Drs.H.Maisondra, SH,MH, M.Pd,Dipl.Ed, M.A.P, gelar Rajo Mudo Malyu Pasisie, wakil Direktur IPDN Kalbar 2018- 2020 ini.