INDONEWS.ID

  • Sabtu, 18/06/2022 12:11 WIB
  • Sertifikasi Halal Indonesia akan Diperkuat, Selenggarakan Seminar di Busan Indonesia Center

  • Oleh :
    • luska
Sertifikasi Halal Indonesia akan Diperkuat, Selenggarakan Seminar di Busan Indonesia Center

Busan, INDONEWS.ID –  Setelah pandemi Covid-19, pasar halal yang memiliki konsumen Muslim yang berjumlah sekitar 25% dari populasi dunia diperkirakan akan berkembang pesat. Secara khusus, Indonesia, mitra dagang terbesar ke-7 Korea, memiliki pasar halal terbesar di dunia, dan pemerintah telah mewajibkan pelabelan sertifikasi halal mulai tahun 2024 di sektor makanan.

Halal adalah kata Arab yang berarti 'diperbolehkan' dan mengacu pada barang atau jasa yang diproduksi, diproses, dan didistribusikan dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam.

Baca juga : Karya Perancang Busana Indonesia Sukses Memukau Festival Industri Kreatif Rusia "Moscow Fest Edition - Russian Creative Week" 2023

Pada tanggal 14, pejabat dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengunjungi Busan Indonesia Center dan mengadakan “Seminar Sertifikasi Halal Luar Negeri”. Seminar ini disiapkan untuk menjelaskan perubahan sistem halal ke negara-negara perdagangan utama seiring dengan semakin ketatnya regulasi sertifikasi halal untuk semua produk yang diekspor ke Indonesia.

Sekitar 10 orang dari Indonesia, termasuk Muhammad Aqil Irham, Ketua Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, dan Jetti Rosila Hadi, wakil presiden Indonesian Halal Lifestyle Center (IHLC) mengunjungi dan menghadiri acara.

Baca juga : Aneka Busana Muslim Karya Desainer Indonesia Tampil di ISEF 2019

Dalam seminar tersebut, pejabat dari OJK menjelaskan pengertian halal, barang yang harus disertifikasi halal (makanan, kosmetika dan farmasi, dan lain sebagainya), proses sertifikasi halal, dan alasan produk yang akan diekspor ke Indonesia yang harus mendapatkan sertifikasi halal.

Kim Soo-il, presiden Busan Indonesia Center, mengatakan, "Seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita Indonesia dan kegemaran terhadap produk Korea, konsumen potensial di industri makanan serta kosmetik meningkat secara keseluruhan, dan ukuran ekonomi halal semakin tinggi dan berkembang. Jika Anda mempersiapkan diri, Anda akan mendapat kesempatan baru."

Sementara itu, Indonesia adalah negara dengan pasar halal terbesar di dunia dan mengonsumsi 184 miliar dolar produk dan layanan halal setiap tahun berdasarkan populasi Muslim 229,6 juta pada tahun lalu. Menurut Organization for Islamic Cooperation (OIC), sebuah organisasi internasional yang dibentuk oleh negara-negara Islam di 57 negara di seluruh dunia, ukuran pasar halal Indonesia diperkirakan akan tumbuh rata-rata 14,96% hingga 2025. Menurut Global Islamic Economy Report 2022 yang dirilis pada 2022, Indonesia mengimpor produk halal senilai USD 21,1 miliar per tahun pada 2020 dan permintaan produk halal diperkirakan akan meningkat secara bertahap, dengan impor senilai USD 8,5 miliar per tahun.
 

Artikel Terkait
Karya Perancang Busana Indonesia Sukses Memukau Festival Industri Kreatif Rusia "Moscow Fest Edition - Russian Creative Week" 2023
Aneka Busana Muslim Karya Desainer Indonesia Tampil di ISEF 2019
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas