INDONEWS.ID

  • Kamis, 28/07/2022 06:06 WIB
  • Kepala BSKDN Kemendagri Uraikan Strategi Daerah dalam Berinovasi

  • Oleh :
    • Mancik
Kepala BSKDN Kemendagri Uraikan Strategi Daerah dalam Berinovasi
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto.(Foto:Puspen Kemendagri)

INDONEWS.ID - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto menguraikan sejumlah strategi bagi daerah dalam berinovasi.

Strategi itu disampaikannya dalam acara Focus Group Discussions (FGD) Internalisasi Pembinaan Hubungan Pusat dan Daerah dalam Strategi Kebijakan Dalam Negeri serta Penandatanganan Pernyataan Komitmen Inovasi Daerah di Bengkulu Tengah, Rabu 27 Juli 2022.

Baca juga : Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program

Ia menjelaskan dalam meningkatkan inovasi, pemerintah daerah (pemda) perlu melakukan transformasi perangkat daerah yang mengurusi riset dan inovasi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang  Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Selain itu, pemda juga perlu mendorong tiap perangkat daerah, kelurahan, hingga pemerintah desa melakukan berbagai inovasi dari potensi yang dimiliki.

Baca juga : Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat

"Mari kita terus tingkatkan inovasi, bahkan kalau memungkinkan, setiap desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten mempunyai inovasi. Ini biasa kita kenal dengan program satu desa satu inovasi," tambahnya.

Lebih lanjut Eko memaparkan setiap daerah perlu memahami pentingnya riset sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan. Upaya ini penting agar kebijakan yang dikeluarkan sesuai kebutuhan, bukan justru berdasarkan pada keinginan.

Baca juga : Identifikasi Daerah Pilot Project, BSKDN Kemendagri Dukung Pertumbuhan Iklim Inovasi di Daerah 3T

Eko menjelaskan, terkait strategi berinovasi, pemda perlu bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait. Hal itu misalnya dengan melibatkan perguruan tinggi di daerah setempat. Ia menekankan, kerja sama ini penting untuk memajukan riset dan inovasi di daerah, terutama bagi daerah yang baru memulainya.

"Banyak cara yang bisa kita lakukan, misalnya dari sisi proses, prosesnya bisa invensi mulai dari ide, gagasan inovatif, baik yang digital maupun yang non-digital semua bisa berperan aktor-aktornya, mulai dari kepala daerah, DPRD, OPD-nya bahkan masyarakatnya, yang penting bagaimana daerah kita dapat maju dan sejahtera," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Eko juga menyampaikan mengenai lima program prioritas Presiden Joko Widodo di periode kedua pemerintahannya yang perlu diperhatikan pemda. Pertama, pembangunan kualitas sumber daya manusia terutama di era kemajuan teknologi dan informasi.

Kedua, pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Ketiga, menyederhanakan regulasi. Keempat, reformasi birokrasi. Kelima, transformasi ekonomi.

Dia menekankan, kelima program Presiden tersebut harus menjadi acuan pemda dalam membuat kebijakan.

"Mari kita camkan hal tersebut (lima program prioritas Presidan Jokowi), bagaimana hal ini bisa kita tingkatkan di daerah kita masing-masing," pungkasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj.) Bupati Bengkulu Tengah Heriyandi Roni mengamini pentingnya riset sebagai dasar merumuskan kebijakan. Hal ini agar kebijakan yang dikeluarkan dapat lebih efektif dalam menjawab kebutuhan dan menghadapi berbagai persoalan.

"Kami sangat menyadari bahwa research based policy sangat penting, sesuai dengan arahan pemerintah pusat agar mengurangi risiko atau kemungkinan-kemungkinan yang tidak efektif dalam merumuskan kebijakan," tandasnya.*

INDONEWS.ID - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto menguraikan sejumlah strategi bagi daerah dalam berinovasi.

Strategi itu disampaikannya dalam acara Focus Group Discussions (FGD) Internalisasi Pembinaan Hubungan Pusat dan Daerah dalam Strategi Kebijakan Dalam Negeri serta Penandatanganan Pernyataan Komitmen Inovasi Daerah di Bengkulu Tengah, Rabu 27 Juli 2022.

Ia menjelaskan dalam meningkatkan inovasi, pemerintah daerah (pemda) perlu melakukan transformasi perangkat daerah yang mengurusi riset dan inovasi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang  Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Selain itu, pemda juga perlu mendorong tiap perangkat daerah, kelurahan, hingga pemerintah desa melakukan berbagai inovasi dari potensi yang dimiliki.

"Mari kita terus tingkatkan inovasi, bahkan kalau memungkinkan, setiap desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten mempunyai inovasi. Ini biasa kita kenal dengan program satu desa satu inovasi," tambahnya.

Lebih lanjut Eko memaparkan setiap daerah perlu memahami pentingnya riset sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan. Upaya ini penting agar kebijakan yang dikeluarkan sesuai kebutuhan, bukan justru berdasarkan pada keinginan.

Eko menjelaskan, terkait strategi berinovasi, pemda perlu bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait. Hal itu misalnya dengan melibatkan perguruan tinggi di daerah setempat. Ia menekankan, kerja sama ini penting untuk memajukan riset dan inovasi di daerah, terutama bagi daerah yang baru memulainya.

"Banyak cara yang bisa kita lakukan, misalnya dari sisi proses, prosesnya bisa invensi mulai dari ide, gagasan inovatif, baik yang digital maupun yang non-digital semua bisa berperan aktor-aktornya, mulai dari kepala daerah, DPRD, OPD-nya bahkan masyarakatnya, yang penting bagaimana daerah kita dapat maju dan sejahtera," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Eko juga menyampaikan mengenai lima program prioritas Presiden Joko Widodo di periode kedua pemerintahannya yang perlu diperhatikan pemda. Pertama, pembangunan kualitas sumber daya manusia terutama di era kemajuan teknologi dan informasi.

Kedua, pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Ketiga, menyederhanakan regulasi. Keempat, reformasi birokrasi. Kelima, transformasi ekonomi.

Dia menekankan, kelima program Presiden tersebut harus menjadi acuan pemda dalam membuat kebijakan.

"Mari kita camkan hal tersebut (lima program prioritas Presidan Jokowi), bagaimana hal ini bisa kita tingkatkan di daerah kita masing-masing," pungkasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj.) Bupati Bengkulu Tengah Heriyandi Roni mengamini pentingnya riset sebagai dasar merumuskan kebijakan. Hal ini agar kebijakan yang dikeluarkan dapat lebih efektif dalam menjawab kebutuhan dan menghadapi berbagai persoalan.

"Kami sangat menyadari bahwa research based policy sangat penting, sesuai dengan arahan pemerintah pusat agar mengurangi risiko atau kemungkinan-kemungkinan yang tidak efektif dalam merumuskan kebijakan," tandasnya.*

Artikel Terkait
Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program
Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat
Identifikasi Daerah Pilot Project, BSKDN Kemendagri Dukung Pertumbuhan Iklim Inovasi di Daerah 3T
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Gagasan Menyatukan Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Baik dan Berani
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas