INDONEWS.ID

  • Selasa, 29/11/2022 18:30 WIB
  • Genting di Grup B: Perang Saudara Inggris-Wales, Perang Politis Iran-AS

  • Oleh :
    • Rulin Purba
Genting di Grup B: Perang Saudara Inggris-Wales, Perang Politis Iran-AS
Tim Inggris versus Iran pda laga perdana mereka di Qatar 2022, berpotensi berdua maju ke babak 16 Besar. (Foto: ist)

indonews (Qatar) - Empat tim di Grup B melakoni laga penentuan pada Rabu (30/11) pukul 02.00 WIB nanti. Keempatnya (Inggris, Iran, AS, Wales) masih berpeluang maju ke babak 16 Besar. Tentu dengan syarat yang masing-masing berbeda. 

Syarat paling mudah milik Inggris. Tim asuhan Gareth Southgate menjalani laga terakhir dengan negara saudara sesama Inggris Raya, Wales. Inggris hanya butuh hasil draw untuk melaju ke 16 Besar. Tapi, kemenangan akan membuat mereka menjadi pemimpin klasemen. 

Baca juga : Ambruk di Qatar, Cristiano Ronaldo Malah Melejit di Arab Saudi Hingga 2030

Sebaliknya buat Wales yang baru memiliki 1 poin. Mereka harus mengalahkan Inggris dengan selisih sedikitnya 4 goll. Satu hal yang terbilang sangat sulit dan karena itu pula Souhtgate dikabarkan menurunkan skuad berbeda dibandingkan saat menang melawan Iran dan imbang lawan AS. Beberapa pemain Inggris akan lakoni debutnya di Qatar 2022.

Iran pun hanya butuh hasil imbang melawan AS untuk melaju ke babak 16 Besar. Sebaliknya buat AS, harus memetik poin penuh untuk meraih tiket lanjutan. Tapi, ada sisi politis yang menbuat partai ini lebih dari sekadar pertandingan sepakbola. Yakni faktor politis yang mewarnainya. Maklum kedua negara putus hubungan diplomatik sejak 1980 dan sejak itu ada saja yang jadi perselisihan.

Baca juga : Kiper Argentina Dianggap Kurang Ajar, Prancis Layangkan Protes Resmi

Kasus terbaru adalah pelecehan yang dilakukan federasi sepakbola AS jelang laga negaranya versus Iran. Bendera Iran mereka pasang hanya dalam bentuk tiga warna hijau-putih-merah. Tanpa logo di tengah-tengah warna putih. Pihak Iran meradang karena logo dimaksud adalah simbol Allah dan Takbir yang sama sekali tak patut dihapus AS dalam postingan di website maupun akun media sosial federasi mereka.

AS pun berdalih aksi itu sebagai dukungan bagi para perempuan Iran yang sampai saat ini rutin melakukan aksi demonstrasi di beberapa kota Iran maupun di ajang Piala Dunia Qatar 2022. Ya, aksi potes ini memang marak sejak kasus kematian aktivis perempuan, Mahsa Amini, beberapa waktu lalu. Timnas Iran saat melawan Inggris pun menolak menyanyikan lagu kebangsaan mereka untuk mendukung aksi protes itu.

Baca juga : 4 Tahun Lagi, 4 Negara Afrika Ini Bisa Tampil di Final Piala Dunia

Tak pelak lagi skandal bendera tersebut dan berbagai perselisihan dengan AS lainnya menjadi penyemangat skuad besutan Carlos Queiroz. Sama seperti saat Iran bertemu AS di Piala Dunia 2018 Prancis yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Iran. Kali ini akan seperti apa berakhirnya? (rnp)

 

 

Artikel Terkait
Ambruk di Qatar, Cristiano Ronaldo Malah Melejit di Arab Saudi Hingga 2030
Kiper Argentina Dianggap Kurang Ajar, Prancis Layangkan Protes Resmi
4 Tahun Lagi, 4 Negara Afrika Ini Bisa Tampil di Final Piala Dunia
Artikel Terkini
Sudah Dibatalkan MK, Partai Buruh Akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada
Update Banjir Bandang di Agam, Korban Meninggal 19 Orang
KNKT Minta Semua Pihak Buat Rencana Perjalanan Wisata yang Baik dan Bijak
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas