INDONEWS.ID

  • Rabu, 11/01/2023 14:10 WIB
  • Pernyataan Pers Tahunan Menlu, Hikmahanto: Benar-benar Merefleksikan Posisi Indonesia Dalam Isu Luar Negeri

  • Oleh :
    • very
Pernyataan Pers Tahunan Menlu, Hikmahanto: Benar-benar Merefleksikan Posisi Indonesia Dalam Isu Luar Negeri
Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Universitas Jenderal A. Yani. (Foto: Pikiran Rakyat)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dalam Pernyataan pers tahunannya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi telah menyampaikan pelaksanaan 4 diplomasi dan kontribusi Indonesia kepada dunia. Menlu juga secara spesifik diawal pernyataan menyampaikan sukses Indonesia dalam tugasnya sebagai Presiden G20 dan penyelenggaraan KTT G20 di Bali.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan apa yang disampaikan Menlu tersebut bukanlah hal yang dilebih-lebihkan, tapi benar-benar merefleksikan posisi Indonesia dalam isu luar negeri selama 2023.

Baca juga : Wujudkan Kemandirian Daerah, Kepala BSKDN Dorong Proyek Perubahan Jadi Inovasi

“Dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia mendapat pujian dari pemimpin mancanegara dan organisasi internasional. Dalam situasi geopolitik yang sulit masih tetap dapat memunculkan berbagai terobosan bagi perekonomian dunia dibawah tema ‘Recover Together Recover Stronger’,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (11/1).

Bahkan, kata Rektor Universitas Jenderal A. Yani itu, Leaders` Declaration bisa diformulasikan dan disampaikan oleh para peserta KTT yang awalnya banyak meragukan, termasuk di dalam negeri.

Baca juga : Dies Natalis ke-57, Universitas YARSI Wisuda 406 Sarjana dan Pascasarjana

Dalam diplomasi kedaulatan yang patut dicatat adalah selesainya perundingan batas ZEE antara Indonesia dengan Vietnam. “Perundingan ini dari waktu ke waktu mendapat gangguan dari China mengingat China melakukan klaim sepihak atas sembilan garis putus yang tidak dikenal dalam UNCLOS,” katanya.

Menlu dalam konteks ini, kata Hikmahanto, menekankan penyelesaian batas wilayah laut wajib didasarkan pada UNCLOS.

Baca juga : Bamsoet: Sudahi Konflik, Mari Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dalam pelaksanaan diplomasi perlindungan WNI, Menlu juga menyampaikan pemerintah dan mitra telah mampu melakukan berbagai perlindungan, mulai dari pendampingan hingga evakuasi di wilayah-wilayah konflik di luar negeri.

Pelaksanaan diplomasi perlindungan memberi kenyamanan bagi WNI saat mereka berada di luar negeri karena pemerintah tidak pernah abai atas kondisi dan kesulitan yang mereka hadapi.

Hikmahanto mengatakan, dalam diplomasi ekonomi kebijakan luar negeri, Indonesia telah mampu mempercepat pembukaan pangsa pasar di banyak negara melalui berbagai perjanjian perdagangan. Pembukaan pangsa pasar itu dilakukan agar terbuka lapangan pekerjaan di Indonesia.

Dalam diplomasi kesehatan yang terpenting untuk dicatat, katanya, selain Indonesia mampu untuk mengamankan pembelian vaksin untuk masyarakat, adalah Indonesia mampu memproduksi IndoVac yang merupakan kolaborasi anatara Bio Farma dan Baylor College of Medicine dari AS.

“Terakhir, Menlu juga menyampaikan kontribusi Indonesia kepada dunia. Hal ini merupakan perwujudan dari paragraf empat pembukaan UUD 1945 untuk turut serta dalam ketertiban dunia. Mulai perang yang terjadi di Ukraina, Afghanistan, Palestina dan Pasifik,” imbuhnya.

 

Keketuaan ASEAN

Menlu, menurut Hikmahanto, juga tanpa sungkan-sungkan menyampaikan kekecewaan ASEAN atas masalah dalam negeri Myanmar.

Karena itu, Menlu berjanji dalam keketuaan ASEAN untuk memberi solusi atas masalah internal Myanmar akan dibentuk Office of Special Envoy yang berada dibawah Menlu.

Menlu menyampaikan tema yang diusung oleh Indonesia dalam keketuaan ASEAN yaitu “ASEAN Matters: Epicentrum Growth”. Dalam konteks demikian, dunia maupun negara-negara besar dunia tidak dapat meremehkan keberadaan ASEAN.

Bahkan dalam visi Indopasifik, sebagai Ketua ASEAN mengedepankan visi ASEAN terhadap Indopasifik yang disebut ASEAN Outlook on Indo Pacific yang tidak mengekor negara-negara besar atas Indopasifik.

Dalam penutupannya, katanya, Menlu menyampaikan pesan yang merupakan kristalisasi pengalaman Indonesia sebagai Ketua berbagai Forum dan Organisasi yaitu "Leadership is challenging world".

“Memang kepemimpinan merupakan suatu tantangan; tantangan untuk mempersatukan pada saat dunia terpecah dan mengimplentasikan berbagai kesepakatan dalam situasi geopolitik yang tidak kondusif,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait
Wujudkan Kemandirian Daerah, Kepala BSKDN Dorong Proyek Perubahan Jadi Inovasi
Dies Natalis ke-57, Universitas YARSI Wisuda 406 Sarjana dan Pascasarjana
Bamsoet: Sudahi Konflik, Mari Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Artikel Terkini
Wujudkan Kemandirian Daerah, Kepala BSKDN Dorong Proyek Perubahan Jadi Inovasi
Dies Natalis ke-57, Universitas YARSI Wisuda 406 Sarjana dan Pascasarjana
Bamsoet: Sudahi Konflik, Mari Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
PNM Excellence Award Bukti Nyata Apresiasi PNM Untuk Karyawan dan Unit Kerja Terbaik
Karya Sastra Puisi Indonesia dan Kazakhstan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas