INDONEWS.ID

  • Rabu, 22/02/2023 18:50 WIB
  • Gencarkan Literasi Mahasiswa, PNM Investment Gandeng UNS - UPN

  • Oleh :
    • Mancik
Gencarkan Literasi Mahasiswa, PNM Investment Gandeng UNS - UPN
Direktur Utama PNM Investment Management Bambang Siswaji (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Wakil Rektor Perencanaan Kerjasama Bisnis dan Informasi UNS Prof. Dr. Sajidan M.Si di Universitas Sebelas Maret di Solo, Rabu (22/2). PNM Investment Management (PNM-IM) melakukan literasi dan inklusi keuangan di kalangan mahasiswa dengan menggandeng Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (UNS) dan Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Veteran Yogyakarta.(Foto:Dok.PNM)

INDONEWS.ID - PNM Investment Management (PNM-IM) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan mahasiswa. Hal ini dilakukan dengan menggandeng Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (UNS) dan Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Veteran Yogyakarta.

"Setelah sukses dilakukan di Purwokerto dengan menggandeng Universitas Soedirman tahun lalu, maka tahun ini PNM-IM akan menggencarkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya investasi reksadana terhadap mahasiswa di Solo dan Yogyakarta,” kata Bambang Siswaji, Direktur Utama PNM Investment Management pada kuliah umum bertajuk “Financially Independent Sejak Dini” di Solo, Rabu (22/2/2023).

Baca juga : PNM Excellence Award Bukti Nyata Apresiasi PNM Untuk Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

Menurut Bambang, kerja sama ini dimaksudkan sebagai kolaborasi strategis antara pelaku manajer investasi dan Perguruan Tinggi terkait akselerasi inklusi dan literasi keuangan bagi generasi muda.

Apalagi, literasi investasi dan perencanaan keuangan untuk masa depan sangat diperlukan sejak dini. Hal ini bisa melatih mahasiswa untuk lebih disiplin dan mampu mengelola keuangan dengan baik.

Baca juga : Bangun Olshop, Cara AO PNM Mataram Ini Jadi "Kartini" bagi Keluarga

Sementara itu, Wakil Rektor Perencanaan Kerjasama Bisnis dan Informasi UNS Prof. Dr. Sajidan M.Si mengatakan, dengan upaya kegiatan ini diharapkan generasi muda semakin melek finansial sehingga bisa terhindar dari kasus investasi bodong dan pinjol yang terjadi belakangan ini. Apalagi, kasus ini juga telah menelan banyak korban di kalangan mahasiswa.

"Kami menyambut positif kegiatan seperti ini karena sangat penting bagi pembekalan mahasiswa. Generasi muda ke depan agar lebih bijak mengelola keuangan dan tentunya lebih sejahtera,” katanya.

Maraknya kasus pinjaman online (pinjol) dan investasi bodong ini disinyalir terjadi karena adanya peluang yaitu minimnya tingkat literasi keuangan investasi di masyarakat. Apalagi, generasi muda saat ini cukup rentan secara finansial.

Baca juga : Inspiratif! Cerita AO PNM Mataram Mernjadi "Kartini" Bagi Keluarga

Berdasarkan data OJK, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 85,10 persen. Nilai ini meningkat dibandingkan hasil SNLIK 2019, yaitu indeks literasi keuangan 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.

Meskipun demikian, angka tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu indeks inklusi keuangan sebesar 90 persen di akhir tahun 2024.

Mengacu data tersebut, pada tahun 2023 ini OJK lebih fokus meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Salah satu sasaran prioritas inklusi keuangan adalah pelajar dan mahasiswa.

Untuk mendukung program tersebut, Bambang menambahkan, PNM-IM berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan literasi keuangan, khususnya investasi reksadana bersama Perguruan Tinggi.

Selain melalui edukasi perkuliahan, upaya literasi ini dilakukan dengan program kerja magang untuk mahasiswa. Program magang ini bisa dilakukan dengan magang mandiri oleh mahasiswa maupun dengn perjanjian kerja sama dengan Perguruan Tinggi.

Ketika magang kerja di PNM Investment Management, mahasiswa peserta magang akan belajar berbagai aspek terkait kegiatan investasi pasar modal, terutama investasi reksadana dan langsung praktik berinvestasi reksadana.

Apalagi, berinvestasi reksadana saat ini sudah market friendly bagi mahasiswa. Pasalnya, hal ini sudah dilakukan melalui aplikasi online yang ada di hape.

"Misalnya saja lewat aplikasi PNM Sijago investasi reksadana sangat terjangkau dan bisa dilakukan sesuai kebutuhan mahasiswa. Cuma dengan Rp50 ribu saja atau dua kali minum kopi kekinian mahasiswa sudah bisa berinvestasi reksadana," ujarnya.

Bambang optimistis dengan ditopangnya ekosistem teknologi digital ini peningkatan inklusi keuangan dan literasi investasi di Indonesia bisa mengalami akselerasi yang tinggi. Ini mengingat generasi milenial dan Gen-Z saat ini sangat akrab dengan teknologi digital khususnya media sosial.

"Terciptanya budaya melek digital ini akan lebih cepat mendorong masyarakat generasi tersebut untuk menjadi melek keuangan," tutupnya.*

Artikel Terkait
PNM Excellence Award Bukti Nyata Apresiasi PNM Untuk Karyawan dan Unit Kerja Terbaik
Bangun Olshop, Cara AO PNM Mataram Ini Jadi "Kartini" bagi Keluarga
Inspiratif! Cerita AO PNM Mataram Mernjadi "Kartini" Bagi Keluarga
Artikel Terkini
Bupati Tanah Datar berikan aspresiasi Loka Karya dan Panen Karya Guru Penggerak
Hari ini Pengurus FOKBI Gelar Silaturahmi Jelang Musda di Jakarta
Pemred indonews.id Hadiri Halal Bi Halal di Kediaman Laksamana Purn Ade Supandi
Menikah di Balai Sarwono, Bregas Ingin Merasakan Atmosfer Adat Jawa yang Kental
Pelepasan 247 Calon Siswa Bintara Bakomsos dan Tamtama Polri Terpadu Tahun Angkatan 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas