INDONEWS.ID

  • Jum'at, 14/04/2023 10:38 WIB
  • Prof Mahfud MD Rising Star Pilpres 2024

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Prof Mahfud MD Rising Star Pilpres 2024

Oleh Zaenal

Jakarta, INDONEWS.ID - Harusnya Mahfud MD sudah bersinar di 2019. Pak jokowi sendiri yang minta Mahfud MD dampingi dirinya jadi Wapres untuk benahi masalah hukum, karena presiden ingin konsen di infrastruktur dan ekonomi.

Tapi kehadiran Mahfud dijegal 3 tokoh politik, satu di antaranya Cak Imin yang tidak ingin beliau bersinar, karena akan mengancam posisi Cak Imin. Sebab sang profesor terlalu dekat dengan Yeni Wahid musuh abadi Cak Imin. Akhirnya 5 menit sebelum penentuan nama, nama Mahfud dicoret digantikan Kiai Ma`ruf Amin yang sepuh tetapi loyalis tulen Cak Imin.

Kini nama Mahfud MD kembali bersinar setelah dengan lantang mengkuliahi anggota Dewan Komisi III gara-gara uang Rp340 triliun dan memback up habis para hakim dan Jaksa dalam perkara Sambo yang menggemparkan dunia peradilan.

Anak ideologis tulen Gus Dur sudah begitu lama malang melintang di percaturan politik nasional. Gelar profesor dia dapatkan setelah menjadi dekan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

Sehari sebelum pengangkatannya sebagai guru besar, dia didatangi orang India dan diramalkan akan berkarir di Jakarta. Meskipun telapak tangannya dipelajari tamunya orang India dan diberikan cincin baru warna hijau, orang madura ini tetap tidak percaya ramalan.

Sampai 2 bulan kemudian, dia ditelpon Gus Dur untuk diminta jadi Menteri Pertahanan. Amien Rais termasuk yang mencibirnya karena jabatan itu gak cocok buat Mahfud. Mahfud pun minder dan tidak percaya diri.

Selagi profesor gamang tiba-tiba Gus Dur telpon, sudahlah tidak usah takut, apa kamu kira aku jadi presiden langsung bisa, paling orang ribut sebulan

Pengalaman Prof Mahfud sangat lengkap dan mumpuni, pernah di yudikatif sebagai orang nomor satu di Mahkamah Konstitusi, pernah di legislatif jadi anggota dewan dari fraksi PKB, di eksekutif apalagi dan di dunia akademisi.

Inilah yang dilihat bos nasdem Surya Paloh, Mahfud adalah sosok paling pas dampingi Anies. Selain track record Anies butuh suara Nahdliyin dan masyarakat Jawa Timur yang Anies begitu lemah di sana.

Kalau ini bisa kejadian, Cak Imin dan PKBnya tidak mungkin ikut bergabung di Koalisi ini, dia masih ingin berlama-lama menggawangi PKB. Artinya apa suara nahdliyin akan terpecah-pecah seperti kejadian pilpres 2004, dimana ada 3 tokoh nahdliyin: Mega-Hasyim, Wiranto-Solahudin dan SBY-JK, Hasyim Muzadi masih ketua PBNU, Sholahuddin Wahid adiknya Gus Dur, JK Mustasyar NU, dan Gus Dur bersama anaknya Yeni berada di kubu SBY-JK

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas