INDONEWS.ID

  • Sabtu, 29/04/2023 11:48 WIB
  • Kunker ke Kabupaten Gowa, Kepala BSKDN: Perkuat Inovasi Guna Tingkatkan Efisiensi Anggaran

  • Oleh :
    • luska
Kunker ke Kabupaten Gowa, Kepala BSKDN: Perkuat Inovasi Guna Tingkatkan Efisiensi Anggaran

Gowa, INDONEWS.ID - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa Sulawesi Selatan untuk memperkuat inovasi. Hal ini perlu dilakukan salah satunya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Pesan itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka asistensi kepada Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan pada Jumat, 28 April 2023.

Baca juga : Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program

Lebih lanjut, Yusharto mengungkapkan pihaknya terus berupaya agar Badan Litbang di daerah maupun perangkat daerah yang mengurusi kelitbangan dapat menjadi bagian dari tim penyusunan anggaran Pemda. Dengan demikian, Badan Litbang bisa turut serta merumuskan anggaran sesuai dengan kebutuhan daerahnya masing-masing.

"Jangan berpikir ada anggaran khusus untuk inovasi. Justru kita lagi berusaha supaya Litbang bisa menjadi tim anggaran pemerintah daerah karena setiap usulan kegiatan yang diberikan oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah), kita harus nilai layak tidak, lalu dengan inovasi yang ada bisa saja anggaran diajukan 100 juta bisa saja jadi 75 atau 85 (juta)," terangnya. 

Baca juga : Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat

Menurut Yusharto, efisiensi pemanfaatan anggaran dalam kegiatan dapat terjadi apabila Pemda sudah menerapkan inovasi di dalamnya. Misalnya dengan melibatkan teknologi yang tepat atau menggunakan cara-cara baru yang bisa memangkas anggaran menjadi lebih efektif. Dengan demikian, Pemda bisa menyelenggarakan kegiatan dengan biaya yang lebih hemat.

"Misalnya bagaimana cara pengelolaan limbah di Puskesmas atau rumah sakit, dengan adanya cara-cara baru ya dia bisa mengurangi  jumlah anggaran yang ada saat ini. Rata-rata IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) rumah sakit itu bisa menghemat ratusan juta per tahun," ungkapnya. 

Baca juga : Identifikasi Daerah Pilot Project, BSKDN Kemendagri Dukung Pertumbuhan Iklim Inovasi di Daerah 3T

Lebih lanjut Yusharto mencontohkan keberhasilan Kota Bukittinggi Sumatera Barat terkait pengelolaan IPAL rumah sakit di daerahnya. Dirinya menjelaskan, salah satu rumah sakit di Bukittinggi mengeluarkan biaya hingga Rp1,5 miliar per tahun untuk mengelola limbah. Namun, ketika mulai menerapkan inovasi di dalam pengelolaannya, biaya yang  dikeluarkan berkurang menjadi Rp750 juta. 

"Uang itu kembali lagi ke dinas untuk kegiatan yang baru atau volume kegiatannya diperbesar, itu efek inovasi terhadap efesiensi anggaran pemerintahan daerah. Jangan sampai inovasi tidak diikuti oleh manfaat," pungkasnya. (Lka)

Artikel Terkait
Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program
Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat
Identifikasi Daerah Pilot Project, BSKDN Kemendagri Dukung Pertumbuhan Iklim Inovasi di Daerah 3T
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Gagasan Menyatukan Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Baik dan Berani
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas