INDONEWS.ID

  • Selasa, 06/06/2023 18:08 WIB
  • Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dukung Generasi Muda yang Bebas Kekerasan di Tengah Perkembangan Teknologi

  • Oleh :
    • Mancik
Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dukung Generasi Muda yang Bebas Kekerasan di Tengah Perkembangan Teknologi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro.(Foto:Puspen Kemendagri)

INDONEWS.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mendukung generasi muda yang bebas kekerasan di tengah perkembangan teknologi yakni revolusi industri kelima.

Hal itu disampaikan Suhajar pada acara Seminar Nasional Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XLIII/2023 di Istana Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Padang, Selasa (6/6/2023).

Baca juga : Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dilantik Jadi Wakil Rektor IPDN

Menurut Suhajar, saat ini masyarakat sesungguhnya sudah memasuki gelombang kelima revolusi industri. Hal ini ditandai dengan adanya robot dan kecerdasan buatan. Peran-peran manusia yang telah berkolaborasi dengan robot dan tidak menutup kemungkinan robot lebih memiliki peran daripada manusia.

“Sehingga hari ini perang juga mungkin sudah menggunakan teknologi yang sangat canggih, sehingga gelombang keempat dan kelima ini tetap harus dikuasai oleh generasi-generasi kita sekarang. Maka tugas kita sebagai pemimpin hari ini memberi ruang kepada generasi muda kita untuk masuk ke menaklukkan faktor eksternal tadi,” katanya.

Baca juga : Sekjen Kemendagri Minta BPD Perkuat Layanan Perbankan di Daerah

Meskipun teknologi saat ini berkembang dengan cepat, Suhajar tak memungkiri adanya faktor eksternal yang menjadi ancaman generasi muda, yaitu terkait dengan kekerasan di kelompok remaja.

Dia mengungkap data kekerasan di Indonesia masih tinggi. Indonesia menduduki peringkat lima (41 persen) tingkat kekerasan tertinggi di dunia.

Baca juga : Wakili Mendagri, Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Kukuhkan DPP Forum Alumni Mahasiswa Minang

“Artinya kasus pukul memukul di kita masih banyak. Dalam buku Thomas Lickona, negara akan menuju krisis karakter apabila terlihat 10 ciri, satu di antaranya adalah meningkatnya kekerasan di kelompok remaja. Jadi kita dengan 41 persen itu tinggi,” ujarnya.

Untuk itu dia berharap, generasi muda yang nantinya akan menjadi pemimpin ke depan harus mengedepankan karakter dan intelektual sehingga kekerasan bisa dicegah. Tak hanya itu, perlu juga memperkuat toleransi sehingga kekerasan bisa diminimalisasi. Toleransi itu juga semestinya dipupuk baik di sekolah maupun di tengah masyarakat.

Selain itu, Suhajar juga menekankan pentingnya melakukan olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olahraga. Dia mengatakan, olah rasa ini dapat dikembangkan melalui seni dan budaya, sehingga muncul empati dan rasa mengasihi.

“Jadi keempat olah ini hati, pikir, rasa, dan raga, itulah yang harus terus diolah untuk menjadi generasi yang berkarakter, karena sesungguhnya kehidupan kita di masa depan adalah melayani rakyat,” tandasnya.*

Artikel Terkait
Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dilantik Jadi Wakil Rektor IPDN
Sekjen Kemendagri Minta BPD Perkuat Layanan Perbankan di Daerah
Wakili Mendagri, Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Kukuhkan DPP Forum Alumni Mahasiswa Minang
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas