INDONEWS.ID

  • Kamis, 24/08/2023 19:34 WIB
  • Antara Ganjar, Prabowo dan Presiden Jokowi

  • Oleh :
    • very
Antara Ganjar, Prabowo dan Presiden Jokowi
Ganjar-Prabowo dan Presiden Jokowi. (Foto: Tribunnews.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Sejak Ganjar Pranowo diumumkan oleh PDI Perjuangan sebagai bakal calon presiden dari partai moncong putih tersebut, peta persaingan menuju kursi presiden terus memanas, terutama persaingan dengan Prabowo Subianto. Paling tidak, survei sejumlah lembaga menunjukkan persaingan dengan capres dari Partai Gerindra itu. Kedunya saling kejar, saling mendahului satu dengan yang lain.

Misalnya, ketika Ganjar diumumkan oleh PDI Perjuangan pada 21 April lalu namanya langsung menempati posisi paling atas dalam survei elektabilitas sejumlah lembaga survei. Namun, posisi itu tidak berlangsung lama. Ganjar kemudian disalib oleh Prabowo Subianto gara-gara kasus penolakannya terhadap Tim Kesebelasan Israel bermain di Indonesia di ajang Piala U-20 pada 23 Maret 2023 lalu.

Baca juga : Kunjungi Sulsel, Menteri AHY Lari Pagi Bersama Komunitas Lari Makassar

Setelah itu, Prabowo berulang kali menduduki puncak elektabilitas dan kemudian disusul Ganjar Pranowo. Situasi baru berbalik dalam survei yang dilakukan oleh Libang Kompas yang dirilis beberapa waktu lalu. Survei ini dilakukan pada 27 Juli-7 Agustus 2023.

Dalam survei ini, Ganjar Pranowo mengungguli perolehan dengan elektabilitas mencapai 34,1 persen. Kemudian disusul dengan Prabowo yang memiliki 31,3 persen, dan Anies dengan 19,2 persen.

Baca juga : Masuk Secara Ilegal, 4 Warga Timor Leste Diamankan di PLBN Motamasin

Selain itu, Litbang Kompas juga memperlihatkan hasil simulasi dengan variasi sebanyak 10 nama calon presiden yang dipilih secara bebas. Ganjar mendapat 29,6 persen, disusul Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.

Demikian pun ketika nama capres diperas menjadi 5 orang, Ganjar memperoleh 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.

Baca juga : Hari ini Pengurus FOKBI Gelar Silaturahmi Jelang Musda di Jakarta

Namun Ganjar kalah dalam survei head to head dengan capres Prabowo. Hasilnya Prabowo 52,9 persen dan Ganjar 47,1 persen pada periode Agustus 2023.

Dalam survei head to head yang dilakukan Litbang Kompas, pada Januari 2022 Ganjar mendapatkan 47,8 persen dan Prabowo: 52,2 persen. Selanjutnya pada Juni 2022 Ganjar meraih 48,8 persen dan Prabowo 51,2 persen. Ganjar kemudian unggul dalam survei pada Oktober 2022 yaitu mencapai 52,9 persen dan Prabowo 47,1 persen.

Keunggulan Ganjar terjadi juga pada Januari 2023 yaitu mencapai 56,7 persen dan Prabowo bertengger di 43,3 persen. Namun pada Mei 2023, keadaan kembali dikuasai oleh Prabowo yang meraih 51,1 persen dan Ganjar 48,9 persen.

Walaupun persaingan keduanya, Ganjar dan Prabowo, sebenarnya terjadi dalam semua lini, namun yang tampak ke permukaan hanya dalam memperbutkan suara pemilih Jokowi pada pemilu sebelumnya. Hal itu terjadi karena para capres tersebut belum mulai melakukan kampanye, karena itu pula mereka masih kurang mengemukakan gagasan masing-masing.

Karena itu, dalam berbagai kesempatan, keduanya memanfaatkan bahkan mengamplifikasi pertemuan dengan Presiden Jokowi. Hal itu agar terlihat bahwa masing-masingnya mendapat “restu” dari Presiden Jokowi.

Memang “restu” dari Presiden Jokowi ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Berdasarkan survei Libatbang Kompas pada Agustus 2023, suara Jokowi cukup besar yaitu mencapai 18 persen. Karena itu, ketika publik menilai Jokowi mendukung salah satu calon maka mengalirlah dukungan suara tersebut ke pihaknya: laksana air bah yang menghempaskan kubu lawan.

Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 misalnya menunjukkan bahwa suara pendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 cenderung mengalir ke bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo ketimbang Prabowo Subianto. Karena itu pula, jangan heran jika keadaan kini berbalik ke Ganjar.

"Ganjar masih mendapatkan aliran suara terbesar dari pemilih Jokowi, yakni 63,6 persen, jika Ganjar hanya berhadapan dengan Prabowo," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Senin (21/8/2023).

 

Mengapa Jokowi “Bermain" di Tengah

Narasumber Indonews.id dalam sebuah kesempatan mengatakan Presiden Jokowi memiliki “utang budi” kepada PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri. Karena itu pula, katanya, tidak mungkin Jokowi mengkianati PDI Perjuangan.

“Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya tidak mungkin terpisah dari PDI Perjuangan,” ujar narasumber tersebut.

Karena itu pula, katanya, Jokowi pasti akan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan.

Lantas mengapa Jokowi diam saja atau tidak menampik pernyataan bahwa dirinya mendukung capres Prabowo Subianto?

“Jokowi sengaja melakukan hal itu untuk memastikan Prabowo berada dalam posisi yang aman dan tidak diganggu atau digoda oleh kelompok Anies. Jokowi melakukan hal itu juga untuk memastikan agar Prabowo tidak bermain mata dengan kelompok Anies,” ujarnya.

Dia mengatakan, inilah salah satu realisasi dari “cawe-cawe” Presiden Jokowi yaitu demi menjaga suasana NKRI tetap aman, dan tidak diganggu oleh kelompok “kampret” yang pada pemilu 2019 mewarnai pertarungan politik dengan sangat brutal.

Narasumber itu juga menegaskan bahwa putranya, Gibran Rakabuming Raka dipastikan juga tidak akan ikut dalam bursa pencapresan 2024 mendatang.

“Jadi cawe-cawe Jokowi itu dalam rangka menjaga NKRI dan pemilu berlangsung aman dan damai. Jika pemilu berlangsung aman dan damai maka investor juga akan masuk dan menanamkan modalnya di Indonesia,” ujarnya.

Lantas sampai kapan Presiden Jokowi bersikap demikian? Dia mengatakan, “sikap tersebut akan terus diambil oleh Presiden Jokowi. Presiden tidak akan melontarkan dukungannya kepada salah satu calon karena semua orang sudah pasti bisa menebaknya”. ***

Artikel Terkait
Kunjungi Sulsel, Menteri AHY Lari Pagi Bersama Komunitas Lari Makassar
Masuk Secara Ilegal, 4 Warga Timor Leste Diamankan di PLBN Motamasin
Hari ini Pengurus FOKBI Gelar Silaturahmi Jelang Musda di Jakarta
Artikel Terkini
Kunjungi Sulsel, Menteri AHY Lari Pagi Bersama Komunitas Lari Makassar
Masuk Secara Ilegal, 4 Warga Timor Leste Diamankan di PLBN Motamasin
Bupati Tanah Datar berikan aspresiasi Loka Karya dan Panen Karya Guru Penggerak
Hari ini Pengurus FOKBI Gelar Silaturahmi Jelang Musda di Jakarta
Pemred indonews.id Hadiri Halal Bi Halal di Kediaman Laksamana Purn Ade Supandi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas