INDONEWS.ID

  • Selasa, 07/11/2023 11:20 WIB
  • Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo: Penerapan Puja Indah di Daerah Tertinggal Harus Jadi Prioritas

  • Oleh :
    • Mancik
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo: Penerapan Puja Indah di Daerah Tertinggal Harus Jadi Prioritas
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo.(Foto:Puspen Kemendagri)

INDONEWS.ID - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menekankan, penerapan aplikasi Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah) di daerah tertinggal harus jadi prioritas.

Puja Indah merupakan layanan pemerintahan berbagi pakai berbasis data input yang dikembangkan untuk mempercepat layanan pemerintahan melalui layanan elektronik dalam satu platform. Melalui aplikasi ini, pemerintah daerah (Pemda) dapat lebih cepat menggandakan inovasi.

Baca juga : Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program

"[Pada beberapa kasus] enggak ada inovasi yang mereka (daerah tertinggal) bisa laporkan gitu, ya udah Puja Indah dulu. Output pertama dari penerapan Puja Indah, harus bisa dilihat di IID (Indeks Inovasi Daerah), biar ada motivasi bagi daerah tersebut untuk terus berinovasi," kata Yusharto saat memimpin Rapat Persiapan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Aplikasi Puja Indah melalui video conference, Senin (6/11/2023).

Dalam arahannya, Yusharto mengatakan penerapan aplikasi Puja Indah harus sesuai dengan filosofi awal yang melatarbelakangi lahirnya aplikasi tersebut, yakni membantu daerah meningkatkan inovasi. Sementara itu, daerah yang masih banyak mengalami kendala dalam meningkatkan inovasinya kebanyakan merupakan daerah tertinggal.

Baca juga : Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat

"Khusus Puja Indah ini didedikasikan untuk daerah-daerah yang terbelakang agar mereka bisa menginisiasi [inovasi]," jelasnya.

Yusharto menyampaikan, Bimtek Puja Indah diikuti oleh 54 daerah dengan total peserta 70 tersebut bisa membuat daerah menginformasikan dengan baik berbagai upaya peningkatan inovasi di wilayahnya masing-masing.

Baca juga : Identifikasi Daerah Pilot Project, BSKDN Kemendagri Dukung Pertumbuhan Iklim Inovasi di Daerah 3T

Dia berharap, ke depan agar penerapan Puja Indah dapat dicatatkan sebagai inovasi dalam aplikasi IID. Pihaknya mendorong pula Puja Indah tidak disamakan dengan aplikasi berbagi pakai lainnya.

"Pada saat mereka balik itu [selesai bimtek] sudah tahu bagaimana mereka kerja, paling tidak mereka sudah bisa mengisi sampai dengan tingkat operator katakanlah yang di dinas-dinas," tambahnya.

Yusharto menekankan pula agar pada saat Bimtek, Pemda diberi pengertian mengenai kualitas data yang diinput. Tujuannya agar data yang diinput tidak hanya bermanfaat bagi daerahnya semata, tetapi dapat dimanfaatkan hingga tingkat nasional.

"Data itu bukan sekadar diinput tetapi dapat kita gunakan, kita mining lebih jauh sehingga inputan dari setiap daerah itu akan dibaca oleh command center kita dan bisa dimanfaatkan hingga tingkat nasional," pungkasnya.*

Artikel Terkait
Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program
Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat
Identifikasi Daerah Pilot Project, BSKDN Kemendagri Dukung Pertumbuhan Iklim Inovasi di Daerah 3T
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas