INDONEWS.ID

  • Kamis, 23/11/2023 11:23 WIB
  • Hadir Wakili Presiden Joko Widodo pada Virtual G20 Leaders Summit, Menko Airlangga Serukan Two-State Solution Untuk Penyelesaian Konflik Palestina

  • Oleh :
    • luska
Hadir Wakili Presiden Joko Widodo pada Virtual G20 Leaders Summit, Menko Airlangga Serukan Two-State Solution Untuk Penyelesaian Konflik Palestina

Jakarta, INDONEWS.ID - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di New Delhi, India, resmi ditutup pada September 2023 lalu dan telah menghasilkan New Delhi G20 Leaders’ Declaration. Pada sesi  penutupan tersebut, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi juga meminta para pemimpin G20 untuk kembali berkumpul secara virtual menjelang akhir masa Presidensi G20 India guna menindaklanjuti panduan yang diberikan oleh para anggota G20 serta memberikan dorongan untuk mengimplementasikan hasil KTT tersebut. Namun, sebagai forum pertemuan ekonomi dan keuangan kelompok negara 20 ekonomi terbesar di dunia,  pembahasan isu lebih banyak diwarnai komentar persoalan konflik yang terjadi di Ukraina dan Gaza dibanding isu ekonomi.

Pada Rabu malam (22/11), pertemuan tersebut terselenggara dengan tajuk Virtual G20 Leaders’ Summit. Pada Summit tersebut, hadir para pemimpin negara G20, negara undangan, dan kepala organisasi internasional, seperti Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Premier Tiongkok Li Qiang, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Comoro Azali Assoumani, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Presiden  Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Argentina Alberto Fernández, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Presiden Spanyol Pedro Sanchez, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Sekjen PBB Antonio Gutteres, Presiden World Bank Group Ajay Banga, dan  Managing Director International Monetary Fund Kristalina Georgieva.

Baca juga : Kerja Sama Indonesia-Singapura Terus Berlanjut, Menko Airlangga Bahas Isu-Isu Strategis dengan Menteri Luar Negeri Singapura

Pertemuan dibuka oleh PM India, Narendra Modi yang menyampaikan capaian inklusif KTT G20 New Delhi dengan dengan masuknya Uni Afrika dalam forum G20. Pada kesempatan tersebut, PM Modi menggarisbawahi kondisi yang sedang terjadi di Timur Tengah saat ini yang merupakan permasalahan dunia, bukan hanya konflik regional, yang memerlukan aksi kolektif segera. Selain itu, PM Modi juga menyampaikan pentingnya kerja sama Global South dan mengumumkan kontribusi India sebesar USD25 juta untuk Social Impact Fund di negara Global South Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual mewakili Presiden Joko Widodo dalam kesempatan tersebut, menyerukan dukungan bagi  Palestina di tengah situasi yang terjadi saat ini dan menegaskan pentingnya para pemimpin G20 untuk segera mengambil tindakan kolektif guna menghentikan konflik di timur Tengah. Secara spesifik, Menko Airlangga menyerukan solusi two-state di Palestina. Solusi ini didukung oleh para pemimpin negara G20 lainnya.

“Dengan tegas saya ingin bertanya, di mana suara kita atas kekejaman yang terjadi di tanah Palestina? Sebagai pemimpin G20, apa yang sudah kita lakukan secara kolektif untuk membuat situasi menjadi lebih baik, bagi rakyat Palestina dan wilayah Gaza,” tegas Menko 

Baca juga : Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair

Airlangga dalam intervensinya.Menko Airlangga menambahkan, “Kita ini para pemimpin dunia dan memiliki kekuatan besar, oleh karena itu, tanggung jawab kita juga besar. Jika G20 dapat mengambil tindakan atas situasi kemanusiaan di tempat lain dua tahun lalu. Maka, kita bisa melakukannya di 
Gaza sekarang. Kita harus mendukung realisasi two-state solution berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional.” Konflik Ukraina-Rusia belum berakhir hingga sekarang dan terjadi konflik baru di Gaza yang diperkirakan semakin menambah beban krisis dunia serta semakin jauh pencapaian target SDGs 2030 sebagaimana komentar dari beberapa kepala pemerintahan lain.

Tanpa suasana damai, sulit merencanakan pembangunan ekonomi dunia yang lebih mapan setelah dihantam pandemi. Menko Airlangga kemudian menyampaikan bahwa Indonesia menyerukan dua aksi global dalam mengatasi konflik yang sedang terjadi, yakni terkait pentingnya solidaritas dan kepemimpinan global sehingga G20 harus terus mendorong agar dialog dapat diupayakan. Dunia mengakui bahwa kekuatan dialog telah dibuktikan selama masa Presidensi Indonesia di G20 untuk menjembatani perbedaan dan mencegah perpecahan dalam G20.

Baca juga : Fundamental Ekonomi Indonesia Cukup Kuat Meredam Dampak Potensi Eskalasi Konflik di Kawasan Timur Tengah Pasca Serangan Iran

Aksi global berikutnya yakni dengan menempatkan perdamaian sebagai prioritas. Perdamaian merupakan prasyarat untuk mewujudkan pembangunan. Perang yang terjadi telah menghambat aspirasi para anggota G20 untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Konflik akan terus berkepanjangan dan memakan banyak korban jiwa masyarakat sipil jika semua pihak merasa paling benar dalam mengambil tindakan atas nama tatanan aturan global.

Terkait situasi ini Menko Airlangga menegaskan, “G20 harus memastikan bahwa tidak ada pihak yang kebal hukum. Kita harus menghindari tindakan main hakim sendiri. Kita harus menghormati Piagam PBB dan hukum internasional, karena konflik menciptakan ketidakstabilan dan gejolak ekonomi. Tindakan konkret diperlukan dan kita dapat memulainya dari sekarang.”

Selanjutnya, Menko Airlangga menambahkan bahwa G20 harus mampu mendorong reformasi Multilateral Development Banks (MDBs) yang lebih kredibel dan memprioritaskan pembiayaan inovatif. Dalam hal ini, Indonesia mendorong implementasi skema pembiayaan seperti Just Energy Transition Partnership dan Global Blended Finance Alliance. Indonesia juga telah meluncurkan Bursa Karbon Indonesia pada September 2023 lalu Dalam KTT virtual ini, para pemimpin negara G20 sepakat menyerukan aksi segera untuk menghentikan konflik di Palestina dan mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi penduduk di Jalur Gaza.

Selain itu, isu tentang perubahan iklim, transisi energi, reformasi MDBs, dampak teknologi informasi, dan implementasi Digital Public Infrastructure menjadi fokus penyampaian intervensi para pemimpin negara G20 yang hadir. KTT G20 virtual yang  berlangsung selama 3,5 jam ini ditutup oleh PM Modi dengan menyampaikan apresiasi terhadap negara G20 dan undangan serta organisasi internasional yang telah mendukung Presidensi India dan kesiapan India untuk mendukung Brasil selaku Presidensi G20 tahun 2024 sebagai Troika. Dengan berakhirnya Presidensi G20 India, berakhir pula peran Indonesia sebagai Troika tahun ini.

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga pada kesempatan tersebut antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional/Co￾Sherpa G20 Indonesia, Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program￾Program Prioritas/Co-Sherpa G20 Indonesia, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional/Deputi Finance G20 Indonesia, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral/Co-Sous Sherpa G20 Indonesia.

Artikel Terkait
Kerja Sama Indonesia-Singapura Terus Berlanjut, Menko Airlangga Bahas Isu-Isu Strategis dengan Menteri Luar Negeri Singapura
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
Fundamental Ekonomi Indonesia Cukup Kuat Meredam Dampak Potensi Eskalasi Konflik di Kawasan Timur Tengah Pasca Serangan Iran
Artikel Terkini
Pelepasan 247 Calon Siswa Bintara Bakomsos dan Tamtama Polri Terpadu Tahun Angkatan 2024
Wujudkan Kemandirian Daerah, Kepala BSKDN Dorong Proyek Perubahan Jadi Inovasi
Dies Natalis ke-57, Universitas YARSI Wisuda 406 Sarjana dan Pascasarjana
Bamsoet: Sudahi Konflik, Mari Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
PNM Excellence Award Bukti Nyata Apresiasi PNM Untuk Karyawan dan Unit Kerja Terbaik
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas