INDONEWS.ID

  • Rabu, 06/03/2024 20:11 WIB
  • Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam KTT Khusus Perayaan ke-50 Kemitraan ASEAN – Australia di Melbourne, Rabu (6/03), dan dihadiri oleh seluruh kepala pemerintahan negara-negara anggota ASEAN kecuali Myanmar, Perdana Menteri Timor Leste, Perdana Menteri Australia, dan Sekretaris Jenderal ASEAN.

Menginjak usia emas 50 tahun, kemitraan ASEAN-Australia menuju babak baru menuju hubungan yang semakin menguntungkan. Australia adalah mitra wicara tertua bagi ASEAN dan menjadi penghubung ASEAN dengan kawasan Indo Pasifik. “Kita berbagi kawasan Indo Pasifik, di mana stabilitas, perdamain, dan kemakmurannya menjadi tujuan dan tanggung jawab bersama,” ujar Presiden Jokowi.

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar

Laporan strategi kerja sama ekonomi ASEAN Australia 2040 yang disampaikan oleh Australia menegaskan berbagai potensi di kawasan Asia Tenggara. “ASEAN diprediksi akan menjadi economic power house dan ekonomi ke-4 dunia pada 2040,” ucap Presiden Jokowi.

“Oleh karenanya, saya ingin mendorong penguatan kerja sama ekonomi khususnya dalam tiga bidang,” lanjut Jokowi.  Pertama, penguatan integrasi ekonomi ASEAN dan Australia melalui investasi, perdagangan, dan implementasi ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP).

Baca juga : Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban

Pada sektor investasi, Presiden Jokowi menekankan perlunya mendorong kerja sama ekonomi yang seimbang, terutama dengan meningkatkan investasi Australia di Asia Tenggara. “Saya harap Australia dapat membuka secara lebih lebar kesempatan inbound investment dari ASEAN ke Australia,” Presiden Jokowi menyampaikan.

Untuk sektor perdagangan, Presiden RI mengharapkan peningkatan kerja sama dengan memanfaatkan Regional Comprehensive Economy Partnership (RCEP) dan ASEAN-Australia-New Zealand FTA (AANZFTA).

Baca juga : Presiden Jokowi: Penganugerahan Pangkat Istimewa pada Prabowo Sesuai UU

Selain itu, implementasi AOIP juga perlu dioptimalkan melalui realisasi komitmen yang disampaikan pada ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) tahun lalu di Jakarta. “Saya harap komitmen Australia senilai USD28,1 miliar di AIPF dapat segera direalisasikan”. Presiden RI menyampaikan.

Kedua, percepatan transisi energi. ASEAN telah menyepakati “ASEAN Strategy for Carbon Neutrality” di tahun 2023 lalu untuk mendorong transformasi kawasan menuju ekonomi hijau. Dukungan Australia dalam bentuk investasi dan transfer teknologi akan diperlukan ASEAN untuk melakukan transisi ke ekonomi hijau. “Saya juga mendorong para pelaku bisnis Australia untuk mendukung pembangunan electric vehicle ecosystem di ASEAN,” ungkap Presiden Jokowi menambahkan.

Ketiga, kerja sama transformasi digital. ASEAN tahun lalu telah memulai perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) untuk mewujudkan potensi ekonomi digital kawasan yang diprediksi mencapai USD1 triliun pada 2030. “Saya harap Australia dapat mendukung upaya transformasi digital ASEAN melalui skill development, knowledge sharing, dan kemitraan publik dan privat yang kuat,” Presiden Jokowi menegaskan.

Pertemuan ini berhasil menyepakati “ASEAN-Australia Leaders’ Vision Statement” yang akan menjadi panduan strategis arah peningkatan hubungan ASEAN dan Australia di tengah dinamika geopolitik dan geoekonomi kawasan. Selain itu, pada kesempatan ini Australia juga mengumumkan dua inisiatif, yaitu pendirian ASEAN-Australia Center dan penambahan beasiswa sebanyak 55 beasiswa magister dan 55 beasiswa fellowship di bidang kerja sama AOIP untuk negara-negara anggota ASEAN dan Timor Leste.

Sebagai catatan, Australia adalah Dialogue Partner pertama ASEAN dan pada tahun 2021 telah meningkat statusnya menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). Hubungan antara ASEAN dan Australia juga terdapat dalam berbagai ASEAN-led mechanism kawasan seperti East Asia Summit dan ASEAN Regional Forum hingga menjadi anggota dalam blok perdagangan terbesar dunia, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Total perdagangan ASEAN – Australia mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir dengan nilai mencapai USD100,51 miliar di tahun 2022. Produk-produk  unggulan ekspor ASEAN antara lain adalah bahan bakar, kendaraan bermotor, dan mesin. Sementara itu, Australia mengekspor bahan bakar, sereal, dan mutiara ke pasar ASEAN.

Rangkaian KTT Khusus ASEAN – Australia dilaksanakan di Melbourne pada 4 s.d. 6 Maret 2024. Selain Leaders’ Plenary dan Retreat yang dihadiri oleh para kepala pemerintahan, juga terdapat beberapa acara yang dilaksanakan seperti CEO Business Forum, SME Conference, Emerging Leaders’ Dialogue, Climate and Clean Energy Forum, dan Maritime Cooperation Conference.

Selain Menko Airlangga, turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo antara lain Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, dan Wakil Tetap RI ASEAN.

Artikel Terkait
Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban
Presiden Jokowi: Penganugerahan Pangkat Istimewa pada Prabowo Sesuai UU
Artikel Terkini
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas