INDONEWS.ID

  • Kamis, 25/05/2017 19:04 WIB
  • Politisi PDI Perjuangan Minta Menteri Rudiantara Tindak Tegas Penyebar Hoax

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Politisi PDI Perjuangan Minta Menteri Rudiantara Tindak Tegas Penyebar Hoax
Politisi PDI Perjugan Imam Suroso, SH, MM pada diskusi Indonews.id, di Balai Sarwono, Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2017). (Foto: Indonews.id)
Jakarta, INDONEWS.ID - Saat ini keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika terancam oleh adu domba yang dilancarkan melalui berita-berita hoax. Maka itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudianta diminta tegas menindak asal-usul penyebar fitnah itu. Hal itu disampaikan Drs. H. Imam Suroso, SH, MM pada diskusi terbuka dengan tema “Kebangkitan Nasional Mempererat Persatuan” yang diadakan dalam rangka ulang tahun Indonews ke-1 di Balai Sarwono, Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2017). "Saat ini antara berita hoax dengan yang fakta sudah hampir tidak ada bedanya. Dan ini sangat membingungkan rakyat karena tiap hari dicekoki berita hoax, yang isinya fitnah, sampai mengadu domba rakyat dengan Presidennya. Ini kan sangat berbahaya," ujar Imam, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan yang hadir sebagai salah satu pembicara. Maka itu, lanjut Imam, sebelum Indonesia terkoyak seperti Suriah, Libya, Irak dan Mesir pemerintah harus bertindak tegas dan cepat. “Tutup akun penyebar fitnah dan terapkan Undang-Undang ITE dengan bawa pelakunya ke pengadilan untuk menciptakan efek jera," tegas Imam, anggota DPR RI asal daerah pemilihan Pati, Jawa Tengah. [caption id="attachment_3386" align="alignnone" width="300"] Diskusi bertajuk “Kebangkitan Bangsa Mempererat Persatuan”, yang digelar Indonews.id, di Balai Sarwono, Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2017). (Foto: Indonews.id)[/caption] Imam menyebut, momentum Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2017 kita jadikan untuk kembali mempererat persatuan dan kesatuan, yang sempat terkoyak akibat polarisasi pada Pilkada DKI lalu. “Jangan lagi ada yang individu dan kelompok yang ingin mendirikan Negara Islam misalnya. Seperti yang telah disampaikan Presiden Jokowi, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah harga mati yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi,” pungkas Imam. (budi santen)  
Artikel Terkait
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas