Kepala BMKG Andi Eka Sakya di kantor BMKG
Jakart, INDONEWS.ID - Dinilai memiliki pengalaman, pengetahuan mengenai sistem peringatan dini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dipercaya Badan PBB Komisi Sosial dan ekonomi untuk Asia dan Pasifik (UN-ESCAP) untuk memberi pelatihan penguatan sistem peringatan dini terhadap 12 orang perwakilan dari negara-negara di kepulauan Pasifik.
Menurut Kepala BMKG Andi Eka Sakya, Pelatihan tentang risiko bencana dan sistem peringatan dini tersebut merupakan bagian kerja sama BMKG dengan badan PBB komisi sosial dan ekonomi untuk Asia dan Pasifik (UN-ESCAP) dengan dukungan dana dari Pemerintah Jepang.
“ 12 perwakilan dari negara kawasan Pasifik itu dilatih untuk mengenali dan mengoperasikan sistem peringatan dini selama 24 hari. Kepulauan Pasifik sangat rentan kepada berbagai bencana yang terkait dengan hidrometeorologi seperti badai tropis termasuk tsunami,” Kata Andi dalam keterangan persnya di Kantor BMKG, Senin (10/7/2017).
Sementara itu, Perwakilan UN-ESCAP Kim Tae Hyung mengatakan kerja sam dengan BMKG tersebut dilakukan karena BMKG mempunyai pengalaman, pengetahuan dan fasilitas yang dianggap lebih baik dibandingkan negara di Kepulauan Pasifik lainnya.
“ BMKG merupakan lembaga yang menunjukkan kemampuan dan komitmen untuk membantu negara-negara Pasifik, begitu juga dengan Pemerintah Indonesia," kata Kim.
Kim mengatakan, Pemerintah Jepang menyiapkan dana satu juta dolar AS untuk mendukung negara-negara Pasifik dalam hal pengembangan peringatan dini tersebut.
Sedangkan Perwakilan Kedutaan Jepang Mari Tanaka menjelaskan, bahwa alasan mendukung pendanaan kegiatan tersebut karena negerinya juga kerap mengalami bencana alam dalam hal ini hampir sama dengan Indonesia.
"Pemerintah Jepang memutuskan untuk membantu Indonesia dan Kepulauan Pasifik terhadap rencana penanggulangan bencana," kata Mari Tanaka. (hdr)