Jakarta, INDONEWS.ID-Cara Presiden Jokowi dalam memberantas narkoba di Indonesia mendapat dukungan dari berbagai kalangan salah satunya anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil.
Menurut Nasir, Presiden Joko Widodo dapat meniru langkah Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam memberantas narkoba. Duterte melancarkan perang terhadap narkoba dengan cara memerintahkan semua yang terlibat obat-obatan terlarang agar ditembak.
"Presiden Jokowi harus mencontoh Presiden Filipina Duterte dalam memerangi narkoba di negaranya. Kalau tidak, ya, nanti kita hanya perang-perangan saja," kata Nasir dalam ketarangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Nasir pun menyindir pemerintah yang terkesan tidak serius memerangi narkoba. Hal ini terlihat dari anggaran yang masih minim di badan narkotika, baik di pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Nasir berpendapat, saat ini narkoba telah merongrong negara. Hal ini menunjukkan bahwa narkoba di Indonesia bukan hanya sekedar bisnis tetapi juga telah menjadi ancaman bangsa dalam bentuk perang asimetris atau proxy war.
“Kondisi genting itu seharusnya direspons pemerintah dengan cara mengusulkan revisi UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Karena aturan itu belum mampu mengantisipasi peredaran narkoba,” ujarnya.
Karena saat ini, kata Nasir, banyak beredar bebas jenis-jenis narkoba yang tidak diatur dalam undang-undang tersebut. "Dibandingkan Perppu Ormas, sebenar lebih penting dan mendesak mengeluarkan Perppu Narkotika," kata dia.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi awal bulan ini, sempat menyatakan sikap tegasnya soal peredaran narkoba di Indonesia, khususnya bagi pengedar narkoba dari negara asing. Bahkan Presiden Jokowi memerintahkan Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk tidak segan menembak pengedar narkoba asing yang masuk kemudian sedikit melawan.(hdr)