Nasional

Kasad Jenderal TNI Mulyono Tutup Ekspedisi NKRI 2017

Oleh : luska - Jum'at, 24/11/2017 11:48 WIB

Kasad tutup Ekspedisi NKRI 2017.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono menutup kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Senin (20/10/2017).

Dalam amanatnya Kasad menyampaikan, Ekspedisi 2017 adalah yang ke-7, di Bukit Barisan 2011, Khatulistiwa 2012, Sulawesi 2013, Maluku dan Maluku Utara 2014, Nusa Tenggara dan Bali 2015 dan Papua Barat 2016.

“Kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan ini melibatkan 1197 orang peserta dari pusat maupun daerah dari berbagai elemen bangsa, dari TNI. Polri. para Ahli (Peneliti), Mahasiswa (Akademisi), Pemda dan Masyarakat.

Kasad Jenderal TNI Mulyono menambahkan, Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan berlangsung selama tiga bulan, Pelaksanaan Ekspedisi NKRI 2017 dimulai tanggal 3 Agustus sampai dengan 22 November 2017. Tema yang diusung dalam Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 ini adalah ”Peduli Masyarakat dan Lestarikan Alam”.

Semoga hasil yang diperoleh selama ekspedisi ini dapat semakin memberi manfaat secara nyata, bagi Kementerian dan Lembaga Negara yang berkepentingan untuk merencanakan dan merealisasikan program pembangunan bagi masyarakat setempat. Ekspedisi ini juga membuktikan “Kehadiran Negara” dalam menyelesaikan permasalahan Bangsa selaras dengan Nawacita Pemerintah.

Dikatakan Kasad, hasil dari kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 adalah Penjelajahan mencapai target jarak yang ditentukan yaitu 2.940 km dengan mendapatkan 264 data temuan. Flora Fauna sebanyak 1.986 spesies (Flora 896 spesies dan Fauna 1.090 spesies). Kehutanan 316 data temuan, Geologi 160 data temuan. Potensi Bencana 206 data temuan, Keenam, Sosial Budaya 754 data temuan papar Jenderal TNI Mulyono.

Hasil temuan tersebut diantaranya menemukan dan mendata suku pedalaman Digi dimana lokasi permukiman masyarakat suku Digi masuk dalam wilayah NKRI tetapi belum mengenai bahasa Indonesia, mata uang rupiah dan pemerintahan Republik lndonesia.

Tentunya ini, lanjutnya lagi, merupakan keprihatinan kita bersama dan kita berharap temuan ini akan menjadi masukan yang sangat berarti bagi pemerintah, karena ternyata apa yang menjadi prioritas pemerintah untuk membangun Indonesia dari pinggiran, sangat relevan dengan temuan tim ekspedisi tahun 2017 ini.

Ditambahkan Jenderal Mulyono, terlepas dari pelaksanaan Ekspedisi NKRI “Koridor Papua Bagian Selatan” tahun 2017 yang secara umum berjalan dengan sangat baik ini, kita telah kehilangan 1 orang prajurit TNI AD atas nama Pratu Hendrik Krang dari satuan Kopassus, yang meninggal pada tanggal 15 Agustus 2017 akibat terserang sakit Malaria.

"Selaku pimpinan TNI AD, saya turut berbela sungkawa dan merasa sangat kehilangan, semoga amal dan ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan dan kesabaran."ucap Kasad.

TNI Angkatan Darat menunjuk Kopassus untuk merencanakan dan melaksanakan Ekspedisi serta bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah beserta segenap komponen bangsa sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga kelestarian alam.

Acara dimeriahkan demo beladiri Yongmoodo, terjun bebas militer serta persembahan tarian Yospan dan Sajojo dilanjutkan mengunjungi pameran hasil temuan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017.

Peserta Ekspedisi NKRI di sebar dalam 5 (Lima) Subkorwil, yakni Subkorwil-1lAsmat di kab. Asmat, Subkorwil-Z/Mappi di kab. Mappi, subkonivil-S/Merauke di kab. Merauke, subkomiM/Mindiptana di kab. Boven Digoel dan subkorwil Tanah merah di kab. Boven Digoel.

Upacara dihadiri Deputi 1 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Gubernur dan Bupati Provinsi Papua, Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni, Para Asisten Kasad, Para Kabalak, Para mantan Komandan Ekspedisi NKRI serta para Rektor Perguruan Tinggi. (Lka)

Artikel Terkait