Nasional

Talkshow Beasiswa Purna Praja: Kalau Kami Bisa, Kalian Juga Pasti Bisa

Oleh : hendro - Kamis, 30/11/2017 08:44 WIB

Para Peserta Talkshow beasiswa Purna Praja di Jatinangor

Jatinangor, INDONEWS.ID- Suasana aula perpustakaan lantai dua IPDN terlihat berbeda dari biasanya. Bila beberapa minggu terakhir riuh karena banyaknya wasana praja yang mencari referensi Laporan Akhir, kali ini yang meramaikan bukan hanya praja tingkat akhir namun juga muda hingga nindya.

Antusiasme mereka tentu bukan tanpa sebab, kehadiran beberapa purna praja/PP peraih beasiswa lah yang kemudian menarik mereka untuk datang dan mencari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti jejak sukses para senior.

Datangnya purna praja itu sendiri adalah atas inisiasi dari Scientific Traffic Forum/STF dan Dinas Pendidikan Wahana Wyata Praja yang berharap agar semakin banyak purna praja yang dapat memanfaatkan tawaran pemerintah Indonesia maupun pihak luar untuk melanjutkan pendidikan master dan doktor secara gratis baik di dalam maupun di luar negeri.

Acara yang digelar Senin (27/11) lalu, hampir tiga jam tersebut menghadirkan empat orang purna praja lintas generasi: Erwin S. Siagian (PP angk. 10/LKPP), Fathir Fajar Sidiq (PP angk. 14/Pemkot Depok), Arwanto (PP angk. 19/IPDN), dan Adfin R. Baidhowah (PP angk. 21/IPDN). Dipandu oleh Hasna A. Fadhilah (PP angk. 19/IPDN), tiap purna praja bergiliran memaparkan pengalaman dan strategi mereka dalam memperoleh beasiswa.

Bahkan dalam beberapa kesempatan, mereka juga menyinggung bahwa keberhasilan memperoleh beasiswa bukan hanya ditentukan oleh IPK yang diperoleh selama menjadi praja.

Poin yang terpenting dari kesemuanya adalah kemauan dan kerja keras. Tiga dari keempat narasumber sendiri mengaku jika ketika lulus mereka bukanlah penerima penghargaan asthabrata, namun hal itu tidak membuat mereka berkecil hati. Justru, menjadi pelecut untuk membuktikan bahwa mereka pun bisa menorehkan prestasi akademik yang tidak kalah dengan penerima peringkat sepuluh besar.

Selain memotivasi praja yang hadir, informasi terkini juga tak lupa dibagikan. Dari perbandingan singkat antara beasiswa pusbindiklatren bappenas dengan LPDP oleh Erwin S. Siagian hingga strategi khusus memenangkan hati interviewer dari Fathir F. Sidiq. Walau tema yang disuguhkan cukup beragam dan waktu yang diberikan cukup panjang untuk presentasi, ternyata di akhir paparan antusiasme praja justru semakin terlihat.

Hal itu ditandai oleh banyaknya praja yang mengajukan berbagai pertanyaan kepada para narasumber. Topik yang ditanyakan juga cukup menarik, dari boleh tidaknya DIV untuk melanjutkan S2 di luar negeri hingga strategi untuk menjaga asa ketika sudah terjun ke dunia birokrasi.

Artikel Terkait