Pojok Istana

Presiden Percaya Universitas Muhammadiyah Bisa Cetak Wiraswastawan Muda

Oleh : very - Selasa, 09/01/2018 13:40 WIB

Presiden Jokowi ketika memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kupang, Senin (8/1/2018). (Foto: Ist)

Kupang, INDONEWS.ID - Saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kupang, Senin (8/1/2018), Presiden meminta dunia perguruan tinggi, khususnya Universitas Muhammadiyah Kupang menjadi tempat lahirnya manusia-manusia yang unggul, dan lahirnya karya riset yang inovatif.

“Saya meyakini Muhammadiyah dengan amal usahanya di bidang pendidikan terus menjadi tempat bersemainya para wiraswastawan muda yang unggul, yang berjiwa sosial tinggi,” kata Presiden seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Selain itu, Presiden berharap Universitas Muhammadiyah juga bisa mengembangkan ekosistem untuk mencetak socio-entrepreneur, tidak hanya urusan masalah untung dan rugi tetapi urusan sosial juga diurus, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan masyarakat luas.

“Saya berharap Muhammadiyah mendukung semangat kewirausahaan di kalangan anak-anak muda sekarang, berbisnis dari hal yang kecil, membangun jaringan yang besar dengan sebuah nilai brand yang tinggi,” ujar Presiden. 

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Kupang dan lembaga-lembaga pendidikan di Muhammadiyah di seluruh tanah air akan melahirkan inovasi-inovasi yang menjadi keunggulan bangsa Indonesia.

Selain itu, Presiden mempercayai Universitas Muhammadiyah Kupang tidak akan terjebak dalam rutinitas dan mau aktif melakukan perubahan-perubahan besar.

“Saya percaya Universitas-Universitas Muhammadiyah akan menjadi pendobrak kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak produktif dan membuat lompatan-lompatan kemajuan,” ucap Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya. (Very)

Artikel Terkait