Bisnis

Indonesia bakal Jadi Pusat Sel Punca di Asia Tenggara

Oleh : rio apricianditho - Minggu, 12/11/2023 21:42 WIB


Jakarta, INDONEWS.ID - EHL Bio, perusahaan terapi sel punca (induk) terkemuka di Korea, menandatangani perjanjian dengan mitra Indonesia untuk mendirikan pusat GMP dan R&D di Indonesia. Kemitraan tersebut akan segera diumumkan dalam waktu dekat. 

EHL adalah akronim dari Esthetic (Estetika), Health (Kesehatan), dan Longevity (Umur Panjang), sesuai dengan misi perusahaan ini yang sangat peduli terhadap kecantikan, kesehatan, dan umur panjang umat manusia.

Didirikan pada tahun 2012, perusahaan ini mengkhususkan diri dalam pengembangan terapi sel punca. Secara sederhana, terapi sel punca dapat dijelaskan sebagai sebuah metode pengobatan yang mencangkokkan (transplantasi) sel manusia sehat untuk menggantikan sel yang rusak. 

Saat ini, EHL telah berhasil  mengembangkan tiga jenis sel punca untuk terapi yang berasal dari sel adiposa (lemak), urine, dan tali pusat. EHL juga sukses dalam pengembangan tiga jenis sel imun untuk terapi yaitu, sel NK, sel T, dan sel dendritik. Perusahaan ini juga aktif dalam penelitian dan pengembangan mitokondria (turunan sel punca) untuk mengaktifkan sel punca dan sel imun serta meningkatkan efek keberhasilan terapi. 

Tak hanya itu, EHL Bio juga memproduksi kultur sel punca dan eksosom yang merupakan bahan baku kosmetik untuk perusahaan kosmetik, serta mengembangkan dan memproduksi secara mandiri media kultur yang spesifik untuk setiap kultur sel.

EHL Bio sudah memiliki hak paten atas bahan serta penggunaan Klotho, eksosom yang mengandung sejumlah besar gen umur panjang. Bahan baku kosmetik ini memiliki efek memperbaiki kerutan dan dapat memutihkan kulit, yang tingkat keberhasilannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan eksosom yang sudah ada. Produk  ini akan segera diluncurkan di Indonesia.

Saat ini, selain dari pemerintah Korea, EHL Bio juga  sedang proses mendapatkan sertifikasi global sebagai BPK (pusat pemrosesan sel. CPC (Cell Processing Center) dan telah mendapatkan dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang.

Teknologi EHL Bio terbukti efektif dan aman karena dalam prosedurnya menggunakan sel punca autologous (sel punca diri sendiri yang digunakan untuk diri sendiri) melalui intravena. Tahun ini, uji klinis Fase II telah selesai dan keberhasilannya telah terbukti selama 10 tahun  pertama telah berhasil dalam sejarah dunia. Para dokter EHL Bio lebih memilih sel punca autologus daripada sel punca allogenik (sel punca donor dari orang lain) karena lebih aman dan lebih efektif.  

Dalam terapi sel imun pun, EHL Bio menggunakan sel punca autologus, sehingga sel ini dapat menyesuaikan diri dengan penyakit sang pasien. Pada dasarnya, teknologi EHL Bio adalah gabungan dari teknologi kultur, pembuatan bahan khusus, pengembangan cairan kultur, dan perawatan medis. 

Mengapa EHL Bio mengembangkan terapi sel punca dan sel imun secara bersamaan?  Hal ini karena setiap penyakit memiliki penyebab dan pengobatan yang berbeda.  Ada banyak efek sinergis dari pengobatan dengan menggunakan sel punca dan sel imun secara bersamaan, daripada hanya menggunakan salah satunya. Setiap sel memiliki fungsi dan peran yang berbeda. 

Tingkat keberhasilan pengobatan akan lebih tinggi dengan menggunakan kombinasi sel imun, daripada sel imun tunggal untuk mengobati kanker. EHL Bio adalah salah satu dari sedikit perusahaan di dunia yang memiliki sekaligus teknologi untuk memasok tiga jenis sel punca, dan juga tiga jenis sel imun.

Kemampuan EHL Bio sudah terbukti karena dapat melakukan terapi sel punca melalui beberapa suntikan intravena. EHL Bio adalah perusahaan pertama di Korea yang melakukan uji klinis dengan memberikan lebih dari dua suntikan sel punca, baik secara intravena maupun di lokasi lesi (jaringan yang rusak). Hal ini membuktikan perkembangan teknologi Bio di EHL sangat terkemuka. 

Lebih lanjut, pengalaman cukup lama di bidang klinis membuat EHL memiliki banyak keunggulan, dan salah satunya adalah memiliki protokol untuk prosedur sel punca untuk setiap jenis penyakit.

Teknologi dan layanan apa yang menjadi fokus perusahaan EHL di tahun ini? Ada banyak permintaan untuk transfer teknologi EHL Bio dan pembangunan fasilitasnya,  tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Asia Tenggara dan Timur Tengah. EHL Bio telah berminat untuk mengekpansi business industri ini di Indonesia terlebih dahulu. 

Meningkatnya jumlah penderita penyakit yang mengancam jiwa di Indonesia, seperti kanker, stroke, penyakit ginjal, penyakit sendi, DM, penyakit jantung, hipertensi, dan kegemukan/obesitas, adalah alasan mengapa Indonesia membutuhkan kehadiran teknologi terapi sel.  

Dengan sel punca dan sel imun, berbagai penyakit tersebut dapat diobati,  komplikasi penyakit pun dapat dicegah dengan efek samping yang lebih sedikit. Meskipun tidak semua penyakit dapat diobati dan dicegah dengan sel punca dan sel imun, sel punca dan sel imun ini dapat digunakan bersamaan dengan pengobatan umum, atau sebagai monoterapi untuk memberikan efek pengobatan yang baik dan membantu mencegah penyakit dan komplikasinya,

Sel punca yang berasal dari adiposa digunakan untuk mengobati penyakit otak, jantung, dan diabetes, sel punca yang berasal dari ginjal digunakan untuk penyakit ginjal, dan sel punca tali pusat digunakan untuk penyakit muskuloskeletal yang memerlukan pengobatan tunggal. Tiga jenis sel imun digunakan untuk mengobati kanker, juga mencegah kekambuhan serta metastasis. Secara khusus, untuk memperkuat fungsi sel punca dan sel imun pada pasien lanjut usia, mitokondria pasien juga diobati secara kombinasi.

Investasi di Indonesia
 
EHL Bio bermaksud mendirikan  pusat sel utama di Asia Tenggara, yang akan mencakup pusat GMP untuk kultur sel punca dan sel imun serta produksi turunan sel. Tahun ini, EHL akan memulai pemilihan lokasi dan pembangunan fasilitas dengan mitra yang memiliki reputasi dan kemampuan yang baik di Indonesia. 

Setelah menyelesaikan konstruksi pada semester pertama tahun 2024, pemantauan lingkungan, instalasi peralatan dan pengujian fasilitas akan selesai pada akhir tahun 2024.  Setelah mendapat persetujuan dari pemerintah, fasilitas ini akan menjadi pusat terapi sel terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara mulai tahun 2025. Produksi tahunan akan dimulai dengan lebih dari 20.000 lot pada tahun pertama untuk memenuhi permintaan pasien sebanyak mungkin.

Budidaya sel punca yang berasal dari ginjal membutuhkan teknologi yang canggih. Karenanya, secara khusus EHL juga mempertimbangkan untuk membuka cabang budidaya sel punca ini di Jakarta, dan menjalin hubungan organik dengan pusat-pusat penelitian dan pengembangan di Korea.

Terapi sel di Indonesia baru saja dimulai, dan Korea berencana untuk mentransfer teknologi, hak paten, dan hasil uji klinis ke Indonesia dalam waktu lima tahun, dengan membawa serta pengetahuan, pengalaman, dan banyak pencapaian yang diperoleh selama hampir 30 tahun dalam penelitian, uji klinis, dan perawatan klinis. Karena terapi sel sangat berbeda dengan pengobatan penyakit pada umumnya, pengetahuan, pengalaman, dan pengetahuan dokter sangatlah penting. 

Dr Lee, CEO EHL dan seorang dokter, berencana untuk mentransfer semuanya dan melatih para dokter spesialis terapi sel punca dan sel imun di Indonesia. Selain GMP, EHL akan mengoperasikan rumah sakit terapi sel terbesar di dunia (yang mengkhususkan diri dalam pengobatan regeneratif dan pengobatan kanker) di Indonesia, menciptakan sebuah rumah sakit pusat yang tidak hanya akan merawat orang Indonesia, tetapi juga pasien dari Asia Tenggara dan negara-negara lain.

Artikel Lainnya