Nasional

Sambut Idul Adha, Sapiku Network Perkenalkan Sapi Kurban Bersertifikat

Oleh : hendro - Selasa, 21/08/2018 07:45 WIB

Sapi kurban bersertifikat

Bogor, INDONEWS.ID - Jelang hari raya Idul Adha, Rabu (22/8/2018), Sapiku Network menyediakan sapi kurban bersertifikat. Menurut pendiri Sapiku Network Marbawi, sapi kurban bersertifikat ini merupakan yang pertama kali ada di Indonesia.

Berbeda dengan sapi kurban biasa, sapi kurban bersertifikat, lanjutnya, merupakan sapi berkualitas yang terjamin dari segi pemeliharaan dan perlakuan.

“Selama ini sapi kurban hanya dibekali Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Itu pun tidak semua. SKKH hanya menerangkan sapi sehat. Namun bagaimana sapi tersebut dipelihara, apakah diperlakukan baik atau tidak, itu siapa yang menjamin? Sapi kurban bersertifikat ini mengikuti animal welfare,” kata Marbawi kepada media di Bogor, Selasa (21/8/2018).

Lebih lanjut, Marbawi mengatakan perlakuan terhadap sapi di Indonesia pernah menjadi sorotan karena sering terjadi sapi ditangani secara semena-mena.

“Misal sapi diikat leher dan dagunya kemudian dalam posisi tergantung di leher dipindahkan oleh crane dari kapal ke atas truk. Pernah juga sapi yang digelonggong atau dipaksa minum air berlebihan supaya bobotnya naik waktu ditimbang,” kata Marbawi, Direktur Utama PT. Damarsewu ini.

Perlakuan animal welfare pada sapi kurban mendesak diterapkan. Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor Romli Eko mengatakan animal welfare untuk sapi kurban memang sudah seharusnya diberlakukan. “Syarat sapi kurban minimal ada tiga yaitu sehat, tidak  cacat dan cukup umur. Jika adab pemeliharaannya juga terjamin, sapi tersebut  akan lebih afdhal dijadikan kurban,” tegas Romli.

Ia menambahkan sertifikat sapi kurban akan lebih baik jika menyajikan keterangan lahir sapi. Hal ini akan mempermudah untuk mengetahui umur, sehingga tidak perlu lagi pengecekan dengan melihat gigi. Selain tanggal lahir, keterangan mengenai silsilah juga akan membuat sapi lebih pantas sebagai sapi kurban.

Senada dengan itu, Ketua DKM Mesjid Ar-Rohman Bangbarung, Bogor, Wahyu mengatakan perlakuan terhadap sapi kurban yang mengikuti kaidah animal welfare diperlukan umat Islam.

“Saya terus terang baru mengetahui ada sapi kurban bersertifikat. Selain tentang data sapi seperti berat badan dan status kesehatan, sertifikat tersebut menjamin bahwa sapi diperlakukan dengan baik ketika dipelihara. Istilahnya mengikuti kaidah animal welfare. Ini sungguh diperlukan umat Islam, agar sapi yang kita sembelih lebih barokah,” ungkapnya.

Wahyu sendiri menjadi pemilik pertama sapi kurban bersertifikat yang disediakan oleh Sapiku Network. Sapi tersebut berbobot 308 kg berjenis Simpo atau silangan Simmental dan Peranakan Ongole.

Diketahui sapi kurban yang dipasok oleh Sapiku Network berasal dari  sebuah peternakan sapi yang berdomisili di Kabupaten Bogor. Selain berpengalaman belasan tahun dalam peternakan sapi, pelaksanaan animal welfare di perusahaan tersebut telah diaudit oleh Sucofindo.(hdr)

Artikel Terkait