Nasional

Kapolri Terima Suap? Poengky Indarti: Itu Tidak Benar

Oleh : Ronald - Sabtu, 13/10/2018 16:05 WIB

Komisoner Kompolnas, Poengky Indarti (Foto Ist)

Mataram, INDONEWS ID - Ditengah memanasnya suhu politik jelang Pileg dan Pilpres 2019, berhembus isu miring tentang Kapolri, Jenderal Pol HM Tito Karnavian yang menerima suap Impor daging senilai Rp8 miliar.

Kasus suap impor daging yang menyeret pengusaha Basuki Hariman dan mantan Hakim MK Patrialis Akbar.  Kapolri Tito Karnavian juga disebutkan diduga menerima aliran dana terkait kasus tersebut.

Komisoner Kompolnas, Poengky Indarti, menegaskan isu itu tidak benar dan itu merupakan berita bohong yang sengaja dihembuskan oleh oknum-oknum tertentu.

“Isu inikan sudah lama sejak tahun 2017, dan diungkit-ungkit kembali oleh oknum-oknum tertentu. Saya curiga ini sengaja dihembuskan lagi untuk mengalihkan berita penangkapan Ratna Sarumpaet yang ditangkap karena telah berbohong menyebarkan berita hoax tentang dianiaya oleh beberapa orang hingga wajahnya lebam, padahal wajahnya lebam akibat operasi lemak diwajahnya,” ujarnya disela-sela kunjungannya di Mapolda NTB, Sabtu, (13/10).

Kompolnas yang memiliki wewenang dalam hal ini tidak tinggal diam, untuk melakukan klarifikasi terhadap pihak kepolisian terkait dengan kasus dugaan suap yang menyeret nama Kapolri tersebut, hasilnya ternyata tidak bisa dibuktikan.

“Apa yang dibeberkan Indonesialeaks belum bisa dianggap suatu kebenaran,” tegasnya.

Menurut Poengky, pihaknya tidak percaya dengan itu, karena isu harus disertai bukti-bukti yang akurat baru bisa diproses dan justru itu akan menjadi fitnah.

“Kalau tidak ada bukti ya nggak bisa diproses, malah itu akan menjadi fitnah,” katanya.

Terkait dengan dua orang anggota Polri yang merobek barang bukti, ia  menegaskan keterangan yang diperoleh dari Ketua KPK sendiri sudah menyatakan tidak bisa dibuktikan.

Demikian juga pihaknya sudah melakukan klarifikasi Bidang Propam Polda Metro Jaya terkait ada dua anggota Polri yang merobek dua alat bukti, ternyata juga tidak bisa dibuktikan.

Termasuk pemeriksaan terhadap Basuki menyatakan juga membatah tidak ada barang bukti aliaran dana untuk Kapolri dalam kasus impor daging.

“Saya rasa kasus dugaan ini sengaja di muncul-munculkan. Ini pasti kaitannya dengan penangkapan Ratna Sarumpaet,” jelasnya.

Ia menegaskan berita yang menyeret nama Kapolri itu, sengaja dimunculkan oleh pihak-pika tertentu untuk pengalihan kasus penyebaran berita hoax yang dilakukan Ratna Sarumpaet yang saat ini sedang ditangani serius oleh Kepolisian.

“Kami dari kompolnas meminta dan mendesak serta mendukung penuh pihak kepolisian untuk memperoses sampai tuntas kasus Ratna Sarumpaet yang telah menyebarkan berita hoax tentang dirinya dianiaya. Ini sangat menyesatkan,” pungkas Poengky. (Ronald)

Artikel Terkait