Nasional

Mendikbud Akui Siswa Lemah Dalam Matematika

Oleh : Ronald - Selasa, 13/11/2018 13:10 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi  mengatakan bahwa siswa lemah terhadap soal matematika, bukan perkara yang baru.

Jakarta, INDONEWS.ID - Dari penelitian terbarunya yang dirilis pada tahun 2018 ini, Program Research on Improvement of System Education (RISE) menilai bahwa Indonesia sudah gawat darurat dalam matematika. Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa memecahkan soal matematika sederhana tidak berbeda secara signifikan antara siswa baru masuk SD dan yang sudah tamat SMA.

Kepada wartawan pada Senin, (12/11/2018) kemarin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi  mengatakan bahwa siswa lemah terhadap soal matematika, bukan perkara yang baru.

“Kita sudah tahu matematika kita parah. Tidak hanya matematika saja tetapi IPA dan literasi yang kita dorong. Isu tentang ini bukan isu baru. Kemendikbud sudah memahami,” ujarnya.

Meskipun demikian, pihaknya telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut misal dengan meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) namun mendapatkan protes.

“Kita mulai berlakukan Higher Order Thinking Skills. Itu pun pada ribut padahal belum sampai 20 persen," sambung Muhadjir.

Mengenai protes siswa yang mengeluhkan sulitnya soal matematika di ujian nasional atau ujian masuk perguruan tinggi negeri, menurutnya soal harus dibuat sulit.

“Mana ada ujian mudah. Bukan ujian kalau soal mudah. Kalau ujian mudah, jangan ada ujian. Kita sudah menyiapkan guru lebih," tegasnya.

Oleh karena itu, kedepan pihaknya akan terus meningkatkan kemampuan siswa dan kualitas guru.

“Kita mulai berlakukan Higher Order Thinking Skills untuk meningkatkan daya serap dan kemampuan para siswa. Kemarin kita kenalkan Higher Order Thinking Skills. Guru secara massif kita adakan pelatihan,” ujarnya.

"Guru harus menstransfer kepada siswa sehingga siswa lebih siap menghadapi ujian baik berstandar nasional maupun ujian masuk perguruan tinggi,” tandasnya. (ronald)

 

Artikel Terkait