Jakarta, INDONEWS,ID - Bangsa Indonesia bisa bersaing dengan bangsa lain jika sudah memiliki integritas yang kuat. Mengibaratkan cerminan integritas ini bisa dilihat saat seseorang diikat tangannya dan ditodong, kemudian dipaksa untuk membenarkan bila dua ditambah dua adalah lima. Jika memiliki integritas, orang itu akan menjawab kebenaran meski ditekan atau diancam.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan Antikorupsi di Jakarta, Selasa, (11/12/2018). Menurutnya, pekerjaan rumah Indonesia saat ini adalah membangun karakter yang berintegritas.
"Orang-orang berintegritas akan menghadapi lingkungan yang sangat jahat untuk menyatakan kebenaran, seperti itulah kondisi di luar sana," tegas Saut.
Menurut Saut, ada nilai integritas yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini yaitu jujur, adil, berani, tanggung jawab, sederhana, peduli, mandiri, kerja keras, dan disiplin. Di sisi lain, pendidikan karakter yang berintegritas bukan hanya tanggung jawab sekolah, guru, Kementerian Pendirian, Kementerian Agama, atau lainnya, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa.
Rakornas Pendidikan Antikorupsi ini digelar sebagai salah satu upaya pencegahan korupsi dengan mendorong diimplementasikannya pendidikan antikorupsi di setiap jenjang pendidikan. Implementasi tersebut diwujudkan dengan lahirnya kebijakan dari setiap kementerian terkait untuk menyisipkan pendidikan antikorupsi pada kurikulum pendidikan di Indonesia. (ronald)