Bisnis

Plt Direktur Pemberdayaan Informatika : Adanya Gojek Dan Go Pay, Transaksi Nantinya Tanpa Uang Fisik

Oleh : Ronald - Rabu, 20/02/2019 22:05 WIB

Menurut Slamet, uang fisik yang banyak beredar itu banyak kumannya, banyak uang palsu, namun jika kita menggunakan e payment akan mempermudah transaksinya. Peluncuran tersebut direncanakan pada  tahun 2019 ini, di seluruh Indonesia di 500 pasar tradisional, e payment itu berupa Qr code, e money, Go pay.

Jakarta, INDONEWS.ID - Sebagai perusahaan teknologi terdepan di Indonesia, GOJEK kembali menunjukkan komitmennya membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan skala bisnis dan memperluas pasarnya.

Komitmen ini ditunjukkan melalui peluncuran GOJEK Wirausaha program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh GOJEK kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka.

Melihat dari perkembangan dan kemajuan yang ada, Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet Santoso mengatakan bahwa dengan adanya Gojek dan penggunaan Go pay nantinya pasar tradisional setiap bertransaksi tidak lagi memakai uang fisik.

“Jadi Cashless pembayarannya dan tidak menggunakan uang fisik kita pakai e payment,” ujarnya di acara pres conference peluncuran Gojek wirausaha pelatihan berbisnis dari generasi Gojek untuk UMKM Indonesia, Rabu (20/2/2019).

Menurut Slamet, uang fisik yang banyak beredar itu banyak kumannya, banyak uang palsu, namun jika kita menggunakan e payment akan mempermudah transaksinya. Peluncuran tersebut direncanakan pada  tahun 2019 ini, di seluruh Indonesia di 500 pasar tradisional, e payment itu berupa Qr code, e money, Go pay.

“Ini bukan gerakan Kominfo tapi gerakan nasional antara kita dengan ekosistem yang ada, termasuk market place, komunitas, termasuk pemerintah daerah, jadi semuanya itu, kita bareng untuk membuka teman-teman UMKM dalam rangka memperluas akses pasar, kita coba jualannya online,” bebernya.

Slamet menambahkan, didalam program pelatihan l tersebut yang pertama adalah onboarding, active selling, skill up, go public.

“Jadi yang 8 juta UMKM ini kita active selling in, tapi secara parallel kita lakukan namanya digitalisasi pasar tradisional, Itu kita serahkan kepada market place supaya mereka membina menjadi yang bisa active selling,” ujarnya.

Namun drinya tak menepis jika masih ada kendala untuk membuat program tersebut dan perlunya pembenahan ekosistem yang ada untuk merubah mindset dari para pedagang, pembeli itu yang menurutnya masih dirasa agak susah.

“Adanya kita harus menggandeng Gojek, menggandeng komunitas yang di dekat pasar, bahwa sebetulnya teknologi itu adalah untuk membantu mereka lebih sejahtera,” cetusnya.

Lebih lanjut, dirinya selaku dari Kominfo menyatakan akan nantinya akan membuat sebuah platform, mungkin setiap pasar buka, setiap pasar yang namanya pasar.co.id.

“Jadi misalnya kita sebagai pembeli di platform itu kita tau harga bayam, telor setiap hari berapa, kita bisa beli melalui go pay pembayarannya bisa pakai e payment,” tandasnya. (ronald)

 

Artikel Terkait