Politik

KPU Buka Pusat Informasi Perhitungan dan Rekapitulasi Suara Pemilu 2019

Oleh : luska - Sabtu, 20/04/2019 15:35 WIB

Konfrensi pers peresmian Pusat Informasi Perhitungan suara dan rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara pemilu 2019. (Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Bawaslu resmi membuka Pusat Informasi Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, ruangan ini akan dibuka hingga akhir rekapitulasi suara, yaitu pada 22 Mei 2019. Ruangan ini terbuka untuk siapa pun dan bisa digunakan untuk melapor aduan hingga konferensi pers untuk peserta pemilu.

"Ruangan ini silakan dimanfaatkan oleh para stakeholder pemilu, kami tentu membuka diri apabila terjadi kesalahan-kesalahan yang ditemukan siapa pun oleh masyarakat pemantau, oleh peserta pemilu. Silakan sampaikan ke kami, kami lakukan pengecekan apabila terjadi kesalahan input tentu kami perbaiki berdasarkan dokumen yang ada," terang Arief kepada media di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Sabtu (20/4/2019).

Ruang pusat informasi ini nantinya akan menampilkan hasil penghitungan suara atau real count, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden-wakil presiden, secara real time.

Dalam ruangan tersebut terdapat dua layar besar yang menampilkan data dari Sistem Informasi Penghitungan Suara pemilihan presiden dan wakil presiden, kemudian di bagian samping kiri dan kanan ruangan terdapat tiga layar berukuran kecil yang menampilkan data dari penghitungan suara sementara pemilu legislatif.

Pusat informasi KPU juga melayani pengaduan masyarakat apabila menemukan sesuatu yang menyimpang terkait ketidaksesuaian data yang masuk dengan dokumen di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Kami tentu membuka diri apabila terjadi kesalahan-kesalahan yang ditemukan oleh siapa pun, baik oleh masyarakat maupun peserta pemilu," tutur Arief.

Peresmian tempat Pusat Informasi KPU ini juga dihadiri oleh Menkominfo Rudiantara, Ketua Bawaslu Abhan, komisioner KPU Ilham Saputra, anggota Bawaslu Fritz Edward, dan sejumlah perwakilan dari TKN 01 dan BPN 02. (Lka)

Artikel Terkait