Politik

Klaim Kemenangan Pilpres, Elit Politik Harus Beri Keteladanan yang Baik

Oleh : very - Rabu, 01/05/2019 14:01 WIB

Diskusi publik Kaukus Muda Indonesia (KMI) bertema Demokrasi Siap Menang Siap Kalah Dalam Pilpres 2019, di Hotel Sentral, Jakarta, Selasa (30/4/2019). (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kegaduhan pasca pemilu 2019 yang ditunjukkan dengan saling klaim kemenangan dari kedua pasangan capres-cawapres membuahkan kebingungan di tengah masyarakat.

Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo menilai sudah sepatutnya para elit politik menunjukkan keteladanan dan jiwa sportivitas dalam menyikapi hasil pemilu 2019.

“Saya harap elit politik kita bisa memberikan teladan yang baik pada masyarakatnya. Saat ini krisis terbesar kepemimpinan politik kita ada pada keteladanan. Sementara dalam kontestasi politik, jiwa sportivitas perlu dipupuk bersama dalam kehidupan yang demokrasi,” ujar Ari Nurcahyo dalam diskusi publik Kaukus Muda Indonesia (KMI) bertema Demokrasi Siap Menang Siap Kalah Dalam Pilpres 2019, di Hotel Sentral, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Menurutnya, kedewasaan dan partisipasi politik yang sangat baik yang telah ditunjukkan oleh rakyat sebaiknya jangan dinodai dengan persepsi-persepsi yang dibangun di ruang publik seperti media sosial.

Terkait dengan hasil pemilu, ia menyontohkan bahwa berdasarkan survei dari Litbang Kompas, sebanyak 82,4% koresponden menyatakan percaya dengan hasil resmi penghitungan suara oleh KPU yang akan diumumkan 22 Mei 2019 nanti. Artinya, siapapun yang menang atau kalah, perlu disepakati bersama menunggu hasil perhitungan resmi KPU.

Dalam kesempatan yang sama, Ikrama Masloman, Peneliti LSI berpendapat, keberadaan lembaga survey secara ilmu pengetahuan sudah mampu membantu lebih cepat. Selain itu adanya quick count juga sebagai upaya untuk mengantisipasi adanya kecurangan.

“Survey itu sudah sangat teruji dan terbukti, tetapi kita juga harus menunggu bersama hasil KPU karena itu yang akan menentukan secara sah,” imbuhnya.

Sementara itu, politisi Gerindra yang juga tim Badan Pemenangan Nasional paslon 02, Ariza Patria mengemukakan bahwa pihaknya enggan mengomentari soal hasil survey. Namun ia mengajak seluruh masyarakat khususnya generasi muda untuk berfikir secara makro bagaimana membangun bangsa Indonesia ke depannya.

“Kalau urusan menang-kalah sudah selesai, begitupun soal metodologi hasil survey, saya tidak ingin mengomentari. Yang perlu kita pikirkan kedepan adalah dasar berpikir makro, artinya bagaimana kita membangun bangsa ke depan yang lebih baik, apa kontribusi kita sebagai generasi muda dan anak bangsa yang pintar yang cerdas,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait