Daerah

Hari Kelima Puasa, Harga Cabai Rawit Di Gorontalo Berangsur Normal

Oleh : Tirto.p - Jum'at, 10/05/2019 12:40 WIB

GORONTALO - Kenaikan harga cabai rawit di Gorontalo pada tiga hari awal puasa merupakan fenomena sesaat. Dilaporkan sebelumnya harga cabai rawit pernah menyentuh Rp. 120 ribu per kg. Dari hasil pantauan Tim Stabilisasi Harga Ditjen Hortikultura bersama Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo di beberapa pasar, baik di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo, harga cabai rawit mulai turun di kisaran Rp. 70 - 80 ribu per kg.

Plh. Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Momy Igirisa saat melakukan pantauan langsung di lapangan menyampaikan bahwa pasokan cabai rawit aman.

"Produksi cabai rawit merah pada Mei 2019 sebesar 872 ton sedangkan kebutuhannya sebesar 285 ton, sehingga terjadi surplus sebesar 587 ton, yang otomatis harga dan pasokan aman," jelas Momy.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Kasie Ketersediaan Bidang ketersediaan Dinas Pangan Provinsi Gorontalo, Hengki Habi bahwa kini harga cabai rawit merah mulai turun.

"Harga yang semula naik di tiga hari awal puasa saat ini mulai turun di pasaran dengan kisaran Rp 70 - 80 ribu per kg. Kenaikan di tiga hari awal puasa hanya dikarenakan buruh petik lebih fokus untuk melaksanakan ibadah puasa setelah itu lambat laun kembali turun dan normal," jelas Hengki.

Sementara itu di kesempatan lain Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Moh Ismail Wahab menyampaikan hal yang sama saat dihubungi di Jakarta, Kamis (9/5).

“Harga tembus Rp. 120 ribu per kg sama sekali bukan karena tidak ada barang, tapi karena buruh petik pada libur untuk fokus melaksanakan ibadah puasa di tiga sampai empat hari awal puasa. Setelah itu, aktivitas seperti biasa. Jadi murni fenomena sesaat saja,” ujar Ismail.

Ismail menyampaikan produksi cabai rawit merah pada Mei 2019 mencapai 96 ribu ton, sedangkan kebutuhannya hanya 62 ribu ton. Dengan demikian, terjadi surplus sebesar 34 ribu ton.

"Karena itu, pemerintah menjamin pasokan dan harga cabai rawit secara nasional aman dan stabil. Pemerintah pusat dan daerah berupaya menjaga pasokan dan harga dengan mematuhi pelaksanaan pengaturan pola tanam antar waktu antar wilayah yang sudah kita atur secara nasional," jelas Ismail.

Artikel Terkait