Bisnis

Ekspor Minyak Sawit dan Produk Turunannya Menurun

Oleh : Syailendra - Kamis, 16/05/2019 15:15 WIB

Ekspor produk turunan kelapa sawit menurun. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Indonews.id - Pada bulan Maret 2019 ini ekspor minyak mentah (CPO) dan turunannya dari Indonesia ke India menurun sangat tajam yaitu 62% atau dari 516,53 ribu ton di Februari meluncur bebas ke 194,41 ribu ton di Maret.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi India yang hampir memasuki ambang krisis menyebabkan berkurangnya permintaan minyak sawit India baik dari Indonesia maupun Malaysia. Penurunan permintaan juga diikuti negara Afrika 38%, Amerika Serikat 10%, China 4% dan Uni Eropa 2%.

Secara mengejutkan ekspor minyak sawit ke negara lainnya meningkat 60% dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan permintaan CPO dan produk turunannya dari Indonesia yang cukup signifikan datang dari Asia khususnya Korea Selatan, Jepang dan Malaysia.

Sedangkan penyerapan Biodiesel di dalam negeri. Sepanjang Maret ini penyerapan biodiesel di dalam negeri mencapai lebih dari 527 ribu ton atau turun 19% dibandingkan dengan bulan Februari lalu yang mencapai 648 ribu ton. Turunnya penyerapan biodiesel disinyalir karena keterlambatan permintaan dari Pertamina sehingga pengiriman ke titik penyaluran ikut terlambat.

Dari sisi harga, sepanjang Maret harga CPO global bergerak di kisaran USD 510 USD 550 per ton dengan harga rata-rata USD 528,4 metrik ton. Harga rata-rata ini tergerus 5% dibandingkan harga rata-rata Februari US$ 556,5 per ton.

Pada Maret ini produksi minyak sawit membukukan peningkatan 11% atau dari 3,88 juta ton di Februari meningkat menjadi 4,31 juta ton di Maret. Naiknya produksi di Maret ini tergolong normal karena hari kerja yang lebih panjang jika dibandingkan dengan bulan Februari.

Dengan produksi yang cukup baik, stok minyak sawit pada Maret ini masih terjaga dengan baik di 2,43 juta ton meskipun turun 3% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang bertengger di 2,50 juta ton.

Hal tersebut juga dikarenakan sentimen RED II Uni Eropa, setidaknya telah ikut menggerus kinerja ekspor Indonesia, 

Artikel Terkait