Nasional

Pemuda Katolik Gelar Rakernas Hari Ini, Bahas Intoleransi dan Radikalisme

Oleh : very - Jum'at, 21/06/2019 11:55 WIB

Pemuda Katolik menggelar Rakernas hari ini. (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.COM -- Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Katolik menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) hari ini, Jumat (21/6) di Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan hingga 23 Juni 2019 di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Adapun rangkaian acara yakni, Misa Pembukaan, Protokoler pembukaan Rakernas yakni Pidato Kebangsaan dari KH Ma’aruf Amin, Seminar Nasional, Rapat Pleno dan Rapat Komisi, Kunjungan dan agenda internal lainnya.

Ketua Steering Committee (SC), Edward Irawan mengatakan acara rakernas ini akan dihadiri oleh beberapa Menteri yang menjadi narsumber dalam seminar nasional, beberapa pejabat negara, peserta Pengurus Komda dari 32 Provinsi dan Pengurus Komisariat cabang (Komcab) dari 187 Kabupaten/Kota, serta Dewan Penasehat, Pastor Moderator dan sejumlah Peninjau. 

“Rakernas ini diselenggarakan untuk menyusun program kerja nasional untuk 3 (tiga) tahun ke depan, serta menetapkan Peraturan dan Tata Kerja Organisasi yang disesuaikan dengan dinamika organisasi,” ujarnya melalui siaran pers Humas Pemuda Katolik.

Rakernas mengambil tema tentang “Kaderisasi yang Berkelanjutan untuk Mewujudkan Pemuda yang Terampil, Kreatif dan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0”. Tema ini sejalan dengan tema Kongres Nasional Pemuda Katolik yang telah dilaksanakan di Kupang, NTT pada tanggal 7-9 Desember 2018.

“Organisasi Pemuda Katolik diharapkan menjadi sarana untuk menggali dan mengembangkan potensi setiap kader agar dapat berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Program-program kerja pengurus, baik tingkat pusat maupun daerah, harus diarahkan kepada peningkatan kapasitas dan pembentukan karakter anggota Pemuda Katolik,” ujarnya.

Bondan Wicaksono selaku Ketua KOMDA DKI Jakarta menambahkan rakernas ini merupakan moment penting bagi Pemuda Katolik khususnya Pemuda Katolik DKI Jakarta untuk terus mendorong setiap anggotanya dalam meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena teknologi informasi saat ini telah berperan penting dalam proses interaksi dan perubahan sosial.

“Oleh karena itu, Pemuda Katolik juga harus mendorong kader-kadernya untuk memiliki kemandirian dan daya tahan dalam hal ekonomi,” ujarnya.

Berbagai pelatihan kewirausahaan menjadi penting dan strategis untuk dimasukkan dalam program pengurus Pemuda Katolik yang sudah berusia 74 tahun ini. Hal ini tidak terlepas dari sejarah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pemuda Katolik lahir dari rahim ibu pertiwi untuk turut memperjuangkan nasib dan masa depan bangsa dan negara Indonesia. Kesadaran akan identitas dan panggilan tersebut yang senantiasa menjadi sumber semangat dan inspirasi bagi kami generasi Pemuda Katolik saat ini.

Menurut Bondan, sebagaimana di masa yang lalu, keterlibatan kader-kader Pemuda Katolik dalam bidang politik juga terjadi pada masa kini. Politik adalah panggilan yang bersifat mulia. Pemuda Katolik harus terlibat dengan berbagai persoalan kemasyarakatan, serta berupaya agar terus menjadi garam dan terang dunia.

Pemuda Katolik juga harus turut memberikan alternatif solusi atas berbagai persoalan bangsa dan negara. “Melalui bidang politik, kita bisa turut merumuskan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Keterlibatan kader-kader Pemuda Katolik tidaklah berorientasi kekuasaan belaka, melainkan bagaimana agar politik senantiasa berlandaskan kasih. Politik harus benar-benar mencerminkan kehendak mewujudkan kesejahteraan umum (Pro Bono Publico),” ujarnya.

Dalam Rakernas 2019 ini Pemuda Katolik juga akan membahas sejumlah permasalahan kemasyarakatan dan kebangsaan, di antaranya adalah semakin gencarnya penyebaran paham intoleransi dan radikalisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“Pemuda Katolik senantiasa berkomitmen untuk melawan setiap gerakan yang mengancam dasar negara Pancasila dan keutuhan NKRI. Oleh Karena itu, kami selaku panitia mengundang seluruh insan pers untuk meliput seluruh rangkaian acara ini dalam mempublikasikan kegiatan ini dari persiapan hingga pelaksanaan nanti sehingga semua berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Organisasi ini berdiri pada 15 November 1945 dengan nama AMKRI dan kemudian berubah menjadi Pemuda Katolik pada Kongres I di Solo 1961. Sebagai suatu organsasi, Pemuda Katolik harus terus bertumbuh seiring perkembangan zaman dan tetap memperjuangkan kepentingan masyarakat dalam perubahan untuk membangun martabat manusia dan mewujudkan keadilan sosial.

Pemuda Katolik terus melakukan kadersisasi melalui kegiatan-kegiatan yang selalu diselenggarakan secara rutin baik di tingkat Cabang, Daerah maupun Nasional. Salah satunya adalah kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas). (Very)

 

Artikel Terkait