Daerah

Kerusuhan Di Wamena Sebabkan Jatuhnya 16 Korban Meninggal Dunia Dan Puluhan Luka-Luka

Oleh : Ronald - Selasa, 24/09/2019 12:31 WIB

Tidak hanya korban jiwa, dalam kerusuhan ini juga masaa yang anarkis itu juga melakukan pengrusakan terhadap bangunan dan fasilitas umum. (Foto : Ist)

Wamena, INDONEWS.ID - Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019) menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Komandan Kodim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Diyanto mengatakan, terdapat 16 orang warga sipil yang tewas dalam kerusuhan. Sementara, 65 orang lainnya menderita luka-luka.

"Untuk korban, 65 orang luka, 16 meninggal, itu sipil semua. Aparat sementara tidak ada korban," ujar Candra Diyanto, di Wamen, Selasa (24/9/2019).

Tidak hanya korban jiwa, dalam kerusuhan ini juga masaa yang anarkis itu juga melakukan pengrusakan terhadap bangunan dan fasilitas umum. 

Namun, Candra belum bisa menjelaskan secara rinci penyebab korban tewas. Saat ini, ia memastikan bahwa situasi mulai kondusif. Namun, seluruh aparat masih dalam posisi siaga.

"Aparat stand by 24 jam, semua objek vital kita amankan. Secara umum untuk di kota kondusif, namun kita antisipasi ada aksi susulan," kata Candra.

Sebelumnya, demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung kerusuhan itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Hal itu membuat siswa marah hingga kemudian kabar itu meluas dan memicu aksi unjuk rasa pelajar di Kota Wamena.

Aparat kepolisian dan TNI berusaha memukul mundur siswa demonstran.

Hal itu berlangsung sekitar 4 jam. Namun, siswa demonstran tetap bertahan dan semakin membuat kerusuhan.

Menurut data yang berhasil dikumpulkan dilapangan, suara tembakan terdengar di mana-mana selama 3 jam. Akibatnya, sebagian warga panik karena kehilangan anggota keluarga.

Selain itu, semua warga di kota itu sudah mengungsi ke kantor polisi dan Kodim. Massa yang berunjuk rasa berusaha merangsek masuk ke pusat bisnis Wamena. Namun, mereka segera dihadang aparat kepolisian.

Wamena merupakan ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Kota ini merupakan satu-satunya yang terbesar di pegunungan tengah Papua.

Di Wamena juga terdapat pusat bisnis, sehingga ketika terjadi kerusuhan, kawasan itu dijaga ketat aparat kepolisian.

Presiden Joko Widodo pernah dua kali mengunjungi Kota Wamena, yakni pada 28 Desember 2014 saat membicarakan persoalan-persoalan yang ada di daerah itu. (rnl)

Artikel Terkait