Nasional

Kabar Duka! Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 06/06/2020 14:30 WIB

Pangeran Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz Al Saud

Jakarta, INDONEWS ID – Kabar duka datang dari dari Arab Saudi,  Pangeran Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz Al Saud meninggal dunia pada Kamis malam 4 Juni 2020 waktu setempat.

Kabar tersebut telah dikonfirmasi langsung pihak Pengadilan Kerajaan Arab Saudi.

Mengutip StraitTimes, pangeran Saud, yang lahir pada tahun 1940, adalah salah satu anggota tertinggi elit penguasa kerajaan sebelum mengundurkan diri pada bulan April karena alasan kesehatan. 

Pangeran Saudi bertugas untuk urusan luar negeri Arab Saudi sebagai pemain diplomatik utama, menghadapi krisis regional berturut-turut dan fokus mempertahankan hubungan  dengan negara Barat.

Seorang kerabat, Nawaf al-Faisal,
mengumumkan kematian Saud di Facebook, sementara seorang juru bicara kementerian luar negeri mengkonfirmasi kematian di Twitter dan menyatakan belasungkawa. 

"Aku berharap bisa menyangkal rumor tentang kematianmu," kata juru bicara Osama Nugali.

Keponakan Pangeran Saud, Mohammed al-Abdullah al-Faisal, juga mengakui kematian diplomat veteran itu. 

“Semoga Tuhan menerimanya di surga,” tulisnya di Twitter. 

Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi menyatakan belasungkawa dalam sebuah pernyataan, seperti halnya kedutaan Jerman di Riyadh, menyebut Pangeran Faisal sebagai "negarawan yang disegani."

Mengutip seenews, sebuah pernyataan yang menegaskan tentang kabar duka tersebut menghiasi laman berita internasional.

"Untaian doa atas berpulangnya Yang Mulia Pangeran Saud bin Abdullah bin Faisal bin Abdulaziz. Pemakaman akan berlangsung pada hari Jumat di Riyadh," jelas bunyi pernyataan tersebut.

Pangeran Arab Saudi Saud bin Abdullah merupakan keturunan dari salah satu raja Arab Saudi yakni  Abdulaziz Al Saud.

Empat Dekade Berkuasa

Saud bertugas di bawah empat raja. Ia mengambil sumpah jabatan terakhir pada Maret, setelah Raja Salman naik tahta menyusul kematian Januari Raja Abdullah, ketika Saud berada di Amerika Serikat untuk operasi kembali. 

Dia pertama kali disebut menteri luar negeri pada Oktober 1975, tujuh bulan setelah ayahnya, Raja Faisal, dibunuh oleh seorang keponakan. 

Dia terlibat erat dalam upaya untuk mengakhiri perang saudara 1975-1990 di Lebanon dan memimpin kebijakan luar negeri kerajaan selama perang Irak-Iran 1980-1988, invasi Irak 1990 ke Kuwait dan Perang Teluk 1991 di mana pasukan pimpinan AS menggunakan Saudi Arabia sebagai launchpad. 

Tetapi hubungan dengan sekutu lama Riyadh, Washington terkadang tegang, seperti setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, di mana 15 dari 19 pembajak pesawat adalah Saudi. 

Ketegangan mereda setelah Riyadh mulai melancarkan perangnya sendiri terhadap tersangka militan Al-Qaeda yang meluncurkan serangkaian pemboman dan penembakan di kerajaan itu pada tahun 2003. 

Sementara Saud sering mengunjungi Washington atau menerima pejabat AS di Arab Saudi, ia diyakini lebih dekat dengan diplomat Eropa. 

Pangeran sering bertukar thobe tradisional Saudi dan hiasan kepala kotak-kotak shemagh untuk pakaian elegan ketika dalam misi di ibukota Barat. 

Lahir di resor pegunungan Taif di barat daya, Saud lulus dengan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Princeton di New Jersey pada tahun 1964. 

Dia datang ke kementerian luar negeri setelah bertugas di perusahaan produk minyak negara Petromin dan kementerian sumber daya minyak dan mineral. Pangeran menikah dengan tiga putra dan tiga putri.*(Rikard Djegadut)

Artikel Terkait