Sosial Budaya

Kolaborasi dengan Ciri Batik Kudus, Fashion First Ajak 11 Desainer Eksplorasi Batik Kudus

Oleh : very - Rabu, 27/09/2017 16:03 WIB

Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang keempat, Fashion First Jakarta berkolaborasi dengan Ciri Batik Kudus mempersembahkan sebuah presentasi fashion yang berjudul “Kembang Kudus” di Suasana Restaurant, Selasa (26/9/2017). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang keempat, Fashion First Jakarta berkolaborasi dengan Ciri Batik Kudus mempersembahkan sebuah presentasi fashion yang berjudul “Kembang Kudus” di Suasana Restaurant, Selasa (26/9/2017). 

Kali ini  Fashion First mengajak 11 desainernya untuk mengeksplorasi Batik Kudus menjadi pakaian ready to wear, yang ringan, unik dan trendy agar dapat dikenakan untuk kesempatan sehari-hari serta relevan dengan kondisi masa kini. 

Setiap desainer diminta untuk memasukkan Batik Kudus dalam rancangannya sebagai aksen dan dipadukan dengan beragam material lain sesuai dengan gaya mereka masing-masing. 

“Kami ingin tetap konsisten untuk mengajak para desainer dan masyarakat untuk mencintai Batik, peninggalan budaya bangsa. Menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kami untuk mengolah Batik agar tetap menarik, ringan dan kekinian. Fashion First sangat bangga berkolaborasi dengan Ciri Batik Kudus, sebuah yayasan yang konsisten untuk memperkenalkan keindahan batik Kudus kepada masyarakat luas sekaligus melakukan pembinaan berkesinambungan kepada para perajin di daerah Kudus,” kata Deli Makmur, Project Director Fashion First Jakarta seperti dikutip dari siaran pers PR Director Fame 74, Ria Wulandari, di Jakarta, Rabu (26/9).

Mewakili Ciri Batik Kudus, Miranti Serad mengatakan pihaknya menyambut baik ajakan kolaborasi Fashion First dalam kolaborasi “Kembang Kudus” tersebut.

“Kami melihat kesamaan tujuan untuk memperkenalkan keindahan Batik, peninggalan budaya Indonesia. Dalam perjalanannya Ciri Batik Kudus telah melakukan revitalisasi motif-motif Batik yang telah punah dan melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada generasi muda para perajin serta mengembangkan proses pewarnaan alam yang lebih ramah lingkungan.  Kami sangat bangga menjadi bagian dari perjalanan Fashion First yang keempat dan semoga kolaborasi ini dapat memberikan warna baru di dunia fashion Indonesia dan membuat Batik Kudus dapat bertahan dan terus berkembang,” kata Miranti.

Presentasi fashion ini menampilkan 11 desainer Indonesia yang tergabung dalam Fashion First Jakarta. Kesebelas desainer tersebut yaitu Amelia Kartikasari, Barli Asmara, Calla Atelier by Olivia Lazuardy dan Krishandi Hartanto, Cezsz Homme, Day and Night by Yelle, Deden Siswanto.  Selain itu, Dua Tanda mata by Astrid dan Dini, Natalia Kiantoro, no’om no’mi by Soetjipto Hoeijaja, Patrick Owen dan Rinda Salmun.

Kembang Kudus membuktikan komitmen Fashion First terus mendukung dan menjadi bagian penting dalam perkembangan dunia fashion dan lifestyle Indonesia. Kembang Kudus didukung oleh Elle Indonesia Magazine, Mustika Ratu, Yayasan Puteri Indonesia, Manjusha Nusantara,  Suasana Restaurant and Windy Flower.

 

Fashion First Jakarta

Fashion First adalah sebuah concept store yang berlokasi di Jalan Cikajang Nomor 48, Kebayoran Baru, Jakarta  yang menampilkan beragam produk Indonesia yang unik, kreatif dan berkelas. Fashion First merangkul lebih dari 40 desainer berbakat Indonesia sejak berdirinya pada tahun 2013. Fashion First buka setiap hari mulai pukul 10.00 – 20.00 wib.

 

CIRI Batik Kudus

CIRI adalah sebuah yayasan yang didirikan oleh 4 perempuan yaitu Ayu Rosan, Miranti Serad, Dara Riza dan Santhi Serad yang peduli akan peningkatan kompetensi perempuan melalui progam konservasi lingkungan dan ekonomi kreatif.

Dalam perkembangannya, CIRI melakukan upaya pemberdayaan kepada para perajin batik Kudus lewat CIRI Batik Kudus yang merupakan kelanjutan dari program pembinaan berkesinambungan yang telah dilakukan oleh Miranti Serad sejak tahun 2008.

Sesuai dengan filosofinya "Better Mbatik, Better Business, Better Living", CIRI Batik Kudus akan mengembangkan dan mensosialisasikan batik dengan pewarna alam.

 

 

Artikel Terkait